Jodoh Ning Ophi

Johar Edogawa
Chapter #8

Stroberi Vs Roti Bakar

"Banyak hal di dunia ini yang menjadi pelampiasan orang-orang. Entah karena kesal atau memang ada kenangan buruk bersama hal itu"

Sejak kejadian Ophi mengigau memanggil-manggil nama Pak Fauzi, banyak isu yang muncul sembarangan di kalangan santri. Beberapa berpendapat bahwa Ophi memiliki hubungan khusus dengan Pak Fauzi. Ophi juga tidak tahu berita itu berasal dari mana. Untuk mencari aman, Ophi hanya bisa berusaha diam saat pelajaran Sosiologi. Ophi yang biasanya aktif bertanya atau mengemukakan pendapat, kini lebih memilih diam seolah tidak peduli dengan materi yang dibicarakan.

Hari itu bertepatan dengan Hari Jumat. Biasa Hari Jumat digunakan santri kelas sepuluh dan kelas sebelas untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan santri kelas dua belas sudah mulai diadakan les untuk menghadapi Ujian Nasional. Meskipun Ujian Nasional masih delapan bulan lagi, persiapan justru dilaksanakan sejak awal. Pengasuh pondok pesantren sama sekali tidak menyarankan santrinya menggunakan sistem belajar metode "wayangan", yaitu belajar semalam suntuk saat akan ujian.

Hari itu kelas Ophi, XII A bertepatan dengan les mata pelajaran Sosiologi. Tentu saja guru pengajarnya adalah Pak Fauzi yang kini menjadi guru favorit sebagian siswi. Seperti biasa, Ophi memilih diam saat les. Beberapa pertanyaan seputar pelajaran ia buang jauh-jauh untuk menghindari fitnah yang bisa terlontar dari mulut siapa saja.

Selesai les, Ophi dan Laras tidak langsung pulang. Mereka mampir ke kantin untuk membeli beberapa cemilan. Saat Ophi dan Laras hanya berdua di tempat nongkrong dekat kantin, Laras dengan hebohnya menyenggol tangan Ophi yang sedang memasukkan makanan ke mulutnya. Ophi tersedak karena terkejut sekaligus makanan yang belum ia kunyah terlanjur masuk tenggorokan.

"Kamu kenapa to, Ras? Seneng banget bikin aku tersedak, lho"

"Mbak, Pak Fauzi menuju kesini"

"Lah biarin, apa urusannya sama aku?"

"Siapa tahu mau mengungkapkan perasaannya sama Mbak Ophi"

"Heh, ngawur kamu! Kan ada mbak pacar"

"Kemarin kata Pak Udin, Pak Fauzi sudah putus sama pacarnya"

"Halah, nggak peduli aku"

Tiba-tiba Laras mencubit paha Ophi dengan keras. Pak Fauzi sudah berdiri tepat di belakang Ophi. Sebuah kantong plastik berwarna hitam berada di tangan kanannya.

"Sofia Latifatul Jauharo'"

"Eh.... Pak Fauzi. Dalem, Pak"

"Kamu sehat, kan?"

"Alhamdulillah sehat. Tadi juga baru ketemu waktu les"

Lihat selengkapnya