Wilson akhirnya datang membawa martabak manis dengan toping keju dan kacang.
Wilson juga menjenguk kondisi Ibu Febi. Mereka sudah dekat satu sama lain.
"Wilson jarang main ya kesini, sibuk apa sih? Sibuk pacaran ya? Kenalin dong ke Ibu juga kalau punya pacar!"
Wilson hanya tersenyum.
"Jangan kayak Febi tuh, gak jelas hilal jodohnya."
Kali ini Febi yang merengut. Bagaimana tidak, ia selalu jadi bulan bulanan ibunya.
"Wilson juga masih jomblo kok buk. Belum ada pacar hehe."
"Oh ya, sayang banget ... Kalian itu kenapa sih, jomblonya awet bener kayak dikasih formalin!"
Kali ini Febi dan Wilson berpandangan.
Selesai basa basi, Wilson dan Febi pergi kerja ruang tamu.
"Lo ada masalah ya?"
"Huh?" Wilson tampak ingin mengatakan sesuatu.
"Lo sendiri ada masalah gak?"
Sejujurnya Febi juga ingin bercerita tentang masalahnya. Tapi dia terlalu malu untuk mengatakannya. Hampir ditipu, dikatakan perawan tua, mau dilaporkan pihak yang berwajib dan lain lain.
"Aman aman aja sih sejauh ini," Kata Febi kemudian. Mungkin suatu hari nanti dia mau bercerita. Tapi tidak untuk saat ini.
"Sebenernya gue lagi Deket sama cewek," Kata Wilson tiba tiba.
"Siapa? Anak mana? Gue kenal nggak?"
"Yeeeeee ... Langsung nyerocos!"
Mungkin karena sudah lama mereka tidak saling bertemu.
"Ada anak bandung, tapi kerja di sini."
"Wih cakep dong. Orang bandung kan cakep cakep Will."
"Ya gitulah ...."