Jodoh Sang Superstar

Falcon Publishing
Chapter #2

Prolog

Gadis kecil itu duduk di sudut lantai dapur yang sepi. Wajahnya menunduk dan kedua tangan mungilnya memeluk lutut. Dilihat dari bahunya yang bergetar, tampaknya gadis kecil itu sedang menangis.

“Kamu kenapa?” Lelaki kecil datang mendekat.

Seketika gadis kecil mendongak. Benar saja, wajahnya telah basah oleh air mata, hidung mungil dan pipinya memerah, mata bulatnya terlihat sembap. “Aku kangen ibu,” jawabnya, lirih.

“Jangan sedih, ya. Kan, masih ada ayahmu. Masih ada aku juga.” Lelaki kecil itu menepuk dadanya, berusaha menghibur gadis kecil. Namun, alih-alih tersenyum, tangisan gadis kecil itu justru semakin menjadi. Wajah lelaki kecil terlihat panik.

“Tapi, aku kangen dipeluk ibu,” isak gadis kecil.

Lihat selengkapnya