“Adel dan percakapan ikan lele”
Setelah selesai acara makan siang dengan Adel yang sduah kepalang malu tadi, niatnya Adel ingin menyelamatkan diri dengan berlagak sok rajin ingin membereskan piring agak dapat sedikit pujian. Namun sepertinya Bundanya ini sudah sangat dekat sekali dengan tamunya itu. Smapai-sampai mama bilang,
“Adel udah, jangan sok rajin gitu. Itu biat Bunda aja yang beresin, sekarang Adel coba ajak Arsen ke taman belakang. Ngobrol berdua disana biar tambah akrab ya?”
Maka disinilah Adel sekarang. Duduk di gazebo kecil tepat di samping kolam renang. Baik Adel maupun Arsen masih sama-sama diam sekarang.
Sebenarnya Adel sudah ingin saja menundukan kecerewetanya itu di depan Arsen, namun entah kenapa lidahnya mendadak kelu. Ia mendadak menjadi gadis pendiam seantero jagat raya.
“Itu ikan apa?” Tanya Arsen yang lebih dulu membuka suara.
“Ikan lele.” Jawab Adel singkat. Tidak kah Arsen tau jika jenis ikan di dalam kolamnya itu ikan lele. Mana mungkin juga bentukan ikan mas begitu.
“Oh.”
“Iya.”
Ya Allah, percakapan absurd macam apa ini. Ucap kesal Adel dalam hatinya.
Entah ini Arsen ataukah Adel yang salah. Namun yang pasti, ini benar-benar pertama kalinya bagi Adel duduk berdua dengan laki-laki yang notabenya adalah calon suaminya. Adel yang sama sekali tak pernah pacaran juga tak pernah berduaan dengan laki-laki seperti ini membuatnya salah tingkah.
Meksi terkadang, ia merasa jadi yang paling ahli jika sudah menonton film atau drama. Bahkan saat membaca sekalipun. Namun sekarang Adel baru benar-benar merasakanya sendiri. Alhasil, kegugupan lah yang sekarang melanda dirinya.
Setelah selesai acara makan-makan, dengan Adel yang mendadak jadi pendiam tentunya.
“Adel Ayah mau bicara.”
Adel masih mendengarkan dengan seksama, entahlah rasanya ia sudah bisa menebak kalimat apa yang akan Ayahnya ini ucapkan. Mendadak tenggorokanya jadi kering, lantas Adel mengambil air untuk membasahi tenggorokanya yang kering.
“Ayah sama Bunda mau menjodohkan kamu sama Arsen anaknya om Dany dan tante Maya yang sekarang duduk di hadapan kamu ini.”
Adel langsung terbatuk-batuk lantaran kaget. Meski ia sudah memprediksi apa yang akan Ayahnya ini katakana, namun rasa kagetnya ternyata juga sangat tak bisa di sangkal.