Jodoh Untuk Adel

NURHIDAYAH
Chapter #13

party usai

“party usai”

Rumah mewah dengan ruang tamu ang luas, demi apapun Adel menyukai ini.

Adel diam saja ketika Arsen menggendongnya sampai ke kamar. Dilihat beberapa pembantu dan penjaga Adel juga sudah pasrah. Adel hanya menyembunyikan wajahnya di balik dada bidang Arsen. “Lumayan juga suami sendiri.” Begitulah pikiran iseng Adel dalam hati.

Namun sesaat setelahnya Adel malah menggeleng-gelengkan kepalanya lagi mengingat apa yang ada di pikiranya tadi. Jangan sampai Arsen juga tau apa yang ada di pikiranya ini.

Arsen menurunkan Adel dan mendudukanya di tepi ranjang. “Kamu kecil-kecil ternyata berat juga ya.” Lagi, Arsen kembali menggoda Adel.

“Di rumah Ayah Adel dikasih makan yang bergizi. Adel juga sebelum makan baca doa, makanya semuanya jadi daging, gak jadi tadi.” Adel berkata asal. Adel kesal, sebentar sikap Arsen membuatnya senang, namun sebentar sikapnya juga membuat Adel kesal sekesal-kesalnya.

Bukannya marah, Arsen malah tertawa renyah. “Bagus lah kalo kamu makan bergizi di sana, soalnya di sini kamu bakalan makan batu.” Arsen berkata seperti itu sebelum meninggalkan Adel yang masih dalam kebingunganya itu seorang diri di kamar.

“Ish, suami gue gini amat sih. Gak ada romantis-romantisnya. Kirain bakalan kayak di film-film yang uwu-uwuan berdua. Lah ini apa kabar? Dasar Arsen gila.” Adel berteriak sebal. Namun percuma saja, karena Arsen juga tidak bisa mendengar kelakuanya itu.

Adel menaikan kakinya ke atas kasur. Masa bodo dengan Arsen sekarang, yang penting ia memikirkan kakinya saja yang makin terasa ngilu sekarang. Adel jadi cemas, bagaimana party nanti kalau kondisi kakinya saja tidak bisa untuk berdiri seperti ini.

“Permisi Non, saya boleh masuk?” Suara wanita itu mengintruksi Adel dari dalam. Gerakanya yang tengah memijat kakinya itu terhenti. “Iya masuk aja.” Jawab Adel dengan ragu.

Nampak dua orang wanita, yang satu agak tua namun yang satunya mungkin seumuran dengan Bundanya di rumah. Mereka berdua masing-masing membawa barang-barang Adel masuk ke kamar.

Adel hanya melihat tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Adel bingung mereka siapa dan kenapa menghampirinya? Adel sedang malas berpikir sekarang mereka ini siapa. Jadi Adel hanya tinggal menunggu saja mereka memperkenalkan dirinya.

“Saya Minarti Non, asisten rumah tangga di rumah ini. Ini mbok Jum ART juga. Katanya kaki non terkilir, mbok Jum bisa bantu urut sembari saya bantu bereskan barang-barang non di lemari.”

“Makasih.” Jawab Adel masih canggung.

Minarti mulai membereskan barang-barang Adel pada tempatnya. Sedangkan mbok Jum mulai ingin mengurut kaki Adel. “Permisi ya non.” Mbok Jum berkata seperti itu sebelum menarik kaki kanan Adel yang terkilir. “Maaf kalo agak sakit, ini kakinya udah bengkak gini soalnya.”

Lihat selengkapnya