Jodoh Untuk Adel

NURHIDAYAH
Chapter #14

raja beruang kutub utara

“raja beruang kutub utara”

Pagi-pagi sekali, Adel sudah lebih dulu bangun. Adel memandang Arsen yang masih terlelap di sampingnya. “Tidur aja ganteng banget sih suami gue.” Adel bergumam sendiri dalam hati.

Adel memperhatikan Arsen cukup lama. Rasanya sangat damai melihat Arsen seperti ini. Tidak seperti saat Arsen bangun, bisanya hanya membuat dirinya semakin naik darah.

Setelah puas memandangi wajah sang suami, Adel lantas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk sholat subuh. Hari ini, Adel berniat untuk membuatkan sarapan untuk sang suami.

Meski kadang Adel suka kesal, Adel selalu terus mengingat nasehat Bundanya. Bagaimanapun Arsen sudah menjadi suaminya sekarang. Dibalik sikapnya yang terus menyebalkan itu, Adel tau jika Arsen sebenarnya juga orang yang baik. Hanya Adel belum menemukan masa itu.

Adel turun setelah sholat subuh dan terkejut ketika melihat dua orang yang kemarin datang ke kamarnya itu sudah sibuk di dapur untuk memasak.

“Non ada yang perlu di bantu? Mau air atau makan?” Mbok Jum yang melihat istri tuanya itu langsung menyapa ramah.

“Iya atuh non, kan buat sarapan aden sama non. Untuk sarapan semua orang di rumah ini juga.” Jawaban mbok Jum membuat Adel hanya bisa mengangguk pasrah. Jika sudah begini, lalu apa yang bisa di lakukanya? Yang masak sudah ada yang membersihkan rumah sudah ada. Apa dirinya memang benar-benar sudah menjadi istri bos besar sekarang?

“Mbok, di rumah ini ada berapa orang?”

Dengan senang hati mbok Jum menjawab. Karena ia tau, istri tuanya ini memang belum banyak tau. Mbok Jum juga tau bagaimana sejarah tuanya ini menikah.

“Selain non sama den Arsen, ada mbok sama bi Minarti yang biasa bersih-bersih sama masak. Yang biasa jaga di depan itu ada mang Uur sama pak Abdel. Mereka berdua satpam yang biasanya suka gantian jaga. Terakhir ada mang Ucup, dia itu sopir. Biasanya suka antar den Arsen kemana-mana kalo lagi gak nyetri sendiri.”

Adel mengangguk-angguk mengerti. Ia mulai sekarang harus bisa menyesuaikan dirinya di lingkungan baru ini.

“Biasanya den Rion juga sering tidur di sini kalo emang lagi banyak kerjaan.”

Lagi. Adel hanya mengangguk. Mungkin sedikit demi sedikit ia bisa mengorek informasi dari kedua pembantu di rumah suaminya ini. Dengan begitu ia juga tak perlu gengsi bertanya pada Arsen yang menyebalkan itu.

Lihat selengkapnya