Jodohku Jauh di Seberang Sana

Dee GK
Chapter #1

Chapter 1 - Mati Rasa Itu Bukan Dongeng

"Ceklakk..." suara laptop yang ditutup Ney dengan kasar. Bahkan, seandainya Ney mempunyai uang banyak pasti dia tidak segan untuk melempar laptop itu ke lantai. Kemudian Ney memutuskan untuk pergi dari kafe karena nyatanya dia tidak berhasil menjernihkan isi kepalanya yang sedang kusut. Namun, saat Ney berusaha untuk berdiri dan meninggalkan meja, kejadiannya tidak sesuai rencananya. Kakinya terantuk kaki meja dengan keras, menyebabkan dia kehilangan keseimbangan. "Auchhh..." ucapnya kesakitan.

Dalam usaha untuk menjaga keseimbangan, Ney dengan cepat mencoba mengusap kaki yang terantuk. Namun, karena terburu-buru, tangan Ney malah meluncur ke arah meja dan kepalanya terbentur ujung meja. Suara "tuk!" keras terdengar di kafe, menarik perhatian beberapa pengunjung yang terkejut melihat kejadian tersebut. Ney, dengan ekspresi bingung, menatap meja dan kemudian meraba kepalanya yang mulai berdenyut. Ada rasa sakit yang tak tertandingi, tetapi dia mencoba tetap tenang.

Seorang pelayan, yang kebetulan melihat semuanya dari jauh, mendekat dengan cepat sambil berusaha menahan tawa. "Apakah Anda baik-baik saja?" tanyanya sambil mengulurkan tangan untuk membantu Ney. Ney, dengan wajah merah padam, mengangguk pelan dan menjawab, "Ya, sepertinya meja ini juga baik-baik saja."

Pelayan itu tidak bisa menahan tawanya lagi dan akhirnya tertawa terbahak-bahak. Ney, meski awalnya malu, akhirnya ikut tertawa melihat betapa konyolnya situasi tersebut. Beberapa pengunjung kafe juga ikut tertawa. Segera mungkin Ney beranjak dari kafe itu sebelum semua pengunjung mengarahkan pandangan padanya.

***

Ney pulang ke kontrakannya dengan langkah yang sedikit lunglai. Setelah kejadian konyol di kafe, dia merasa lebih lelah dari biasanya. Sesampainya di kontrakan, suasana sepi langsung menyambutnya. Kontrakan itu adalah sebuah ruang kecil dengan dekorasi sederhana-sebuah tempat yang nyaman tapi sering kali terasa kosong. Ney meletakkan tas laptopnya di meja dan menghela napas panjang. Setiap sudut ruangan tampak lebih besar dari biasanya, dan keheningan hampir menyengat.

Lihat selengkapnya