Jodohku Jauh di Seberang Sana

Dee GK
Chapter #3

Chapter 3 - Sahabat Setia

Setelah selesai mandi, Neyla mempersiapkan semua perlengkapannya untuk kembali ke Surabaya.

"Ney... Pak Suto dah datang tuh. Cepat berangkat," terdengar suara Bu Tiara yang menengok keluar rumah melihat pak Suto, ojek langganan,"idola para ibu janda", di komplek rumah Neyla.

"Okey, Ma. Ini udah siap kok," kata Ney dengan tas di punggung dan tentengan di tangannya keluar dari kamarnya. Neyla langsung berpamitan sama mamanya dengan pelukan dan ciuman di pipi mamanya.

"Bye Ma," ucap Ney.

"Hati-hati di jalan," balas Bu Tiara.

Kemudian Ney berjalan ke arah motor Pak Suto dan naik ke motor itu untuk dibonceng Pak Suto.

"Emang keretamu jam berapa, Ney?" tanya Pak Suto.

"Jam 10.00 pak," jawab Ney sambil garuk-garuk kepala.

"Ya ampun Ney. kurang 10 menit lagi berarti. Ayo cepat!" Pak Suto tanpa babibu langsung tancap gas dengan motor Supra X nya yang sudah seperti meronta-ronta untuk pensiun dari tugasnya sebagai motor. Untung saja jalanan tidak terlalu macet, dalam 5 menit mereka akhirnya sudah sampai di stasiun.

"Makasih banyak ya, Pak Suto," Ney tersenyum sambil memberikan simbol love ke Pak Suto.

Pak Suto menyahut, "Dasar kamu ini. Tuh keretanya sudah datang." Suara kereta yang semakin mendekat membuat Ney harus berlari ke dalam stasiun untuk masuk ke dalam kereta.

***

Ney duduk di kursi dekat jendela di dalam kereta api, menikmati perjalanan panjang yang membawanya jauh dari hiruk-pikuk kota. Di luar, suasana alam tampak begitu damai dan indah. Langit biru cerah, dengan awan putih yang berarak perlahan seakan mengikuti irama kereta. Hamparan sawah hijau berkilau diterpa sinar matahari, sementara di kejauhan, deretan pohon-pohon pinus berdiri tegak seperti pengawal setia.

Ney melihat sebuah desa kecil dengan rumah-rumah sederhana, di mana anak-anak berlarian sambil terbahak-bahak. Sesekali, kawanan bebek melintas di sungai pinggir rel kereta, menambah kesan damai dan ceria pada pemandangan tersebut. Ney menyandarkan kepala di sandaran kursi, meresapi ketenangan dan keindahan yang ada di luar.

Namun, suasana tenang itu terganggu ketika kereta tiba-tiba melintasi tikungan tajam. Dalam perjalanan menurun, kereta bergetar cukup keras dan tiba-tiba sebuah koper besar jatuh dari rak atas, meluncur ke arah Ney. Saat dia mencoba menghindar, koper itu justru jatuh tepat di bahunya, membuat Ney terjatuh ke lantai. Tapi, ketika Ney berdiri dan mengangkat koper itu, entah kenapa koper itu malah terbuka dan terlihat ada beberapa pakaian dalam ada di dalam koper itu. Sontak seorang wanita, yang ternyata pemilik koper itu, terkejut dan menatap tajam pada Neyla. Ney spontan berkata, "Maaf Bu, tidak sengaja. Hehehe... " sambil menutup koper dan celingak-celinguk melihat orang sekitar yang tersenyum menahan tawa melihat isi koper tersebut.

***

Sesampainya di Stasiun Waru, Ney langsung memesan ojol untuk menuju ke kontrakannya. Saat membuka pintu rumah kontrakan itu, tampak beberapa teman Ney sedang berbincang-bincang santai dengan Lisa.

"Lho, kalian lagi kumpul di sini?" tanya Ney heran.

"Kita lagi menunggu kamu datang nih," jawab Lea.

Ney yang semakin penasaran langsung menyahut, "Emang ada apa?"

"Kata Lisa, terakhir kali sebelum kamu balik ke Malang, kamu hampir membakar seluruh rumah ini. Hahaha..." ucap Dhelia secara spontan.

"Jadi kami memastikan kamu dalam kondisi normal hari ini. Supaya tidak akan ada lagi korban di rumah ini," Tia menimpali perkataan Dhelia disambut gelak tawa dari teman-teman yang lain.

Lihat selengkapnya