Di sebuah gereja kecil yang elegan namun sederhana, suasana pernikahan pasangan paruh baya, Bu Tiara dan Pak Alvin, dipenuhi dengan kehangatan dan kebahagiaan. Gereja ini didekorasi dengan nuansa yang lembut dan penuh kasih, membuat momen ini terasa sangat istimewa. Gereja kecil ini memiliki interior yang cantik, dengan langit-langit tinggi dan jendela kaca patri yang membiarkan cahaya alami masuk. Ruangan ini dihiasi dengan bunga-bunga segar berwarna putih dan pastel yang diletakkan di sepanjang lorong dan altar.
Di depan altar, ada karangan bunga besar yang menambah keindahan. Lilin-lilin putih menyala lembut di altar, menciptakan suasana yang khusyuk dan tenang. Bunga-bunga segar, seperti mawar putih dan anggrek, menghiasi sepanjang lorong gereja. Bunga-bunga ini juga diletakkan di meja-meja kecil di sisi gereja. Pita putih dan renda menghiasi kursi-kursi di sepanjang lorong, menambah sentuhan elegan pada dekorasi.
Bu Tiara mengenakan gaun pengantin yang anggun, dengan desain klasik berwarna putih gading. Gaunnya memiliki detail renda halus dan potongan yang elegan, memperlihatkan keanggunan dan kesederhanaan. Rambutnya diikat dengan gaya yang elegan, dihiasi dengan aksesori kecil yang bersinar lembut. Wajah Bu Tiara bersinar dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Ia tampak sedikit gugup tetapi sangat bersemangat, dengan senyum yang tidak pernah pudar.
Pak Alvin mengenakan setelan jas hitam klasik dengan dasi yang serasi. Ia tampak sangat terhormat dan bangga, menatap Bu Tiara dengan penuh cinta dan kekaguman. Wajah Pak Alvin juga penuh dengan kebahagiaan. Ia menunjukkan rasa hormat dan cinta yang mendalam untuk Bu Tiara, siap memulai babak baru dalam hidupnya.
Marvel, Neyla dan juga Risa, yang sedang menggendong bayinya, berdiri di belakang pengantin untuk mengiringi pengantin masuk ke dalam gereka. Mereka tampak bersemangat dan bangga menyaksikan mamanya menikah lagi. Neyla mengenakan gaun sederhana namun elegan, sedangkan Marvel mengenakan setelan jas yang rapi. Neyla sesekali saling bertukar senyum dengan Marvel, keduanya tampak sangat bahagia untuk ibu mereka. Mereka juga saling melirik ke arah Pak Alvin, menunjukkan dukungan mereka untuk pernikahan ini.
Musik pengantin mengalun lembut saat Bu Tiara dan Pak Alvin berjalan menyusuri lorong gereja, didampingi oleh anak-anak mereka. Suasana di dalam gereja sangat khidmat, dengan semua tamu yang hadir merasa terharu dan bersemangat. Sebelum upacara dimulai, semua tamu di gereja sudah duduk dengan khidmat, menunggu kedatangan pengantin. Namun, saat Ney memasuki gereja dengan gaun panjang yang anggun, dia tidak sengaja menginjak ujung gaunnya sendiri dan tersandung, hampir jatuh di lorong. Ney yang berusaha menjaga keseimbangannya malah terguling sedikit dan menyebabkan gaunnya tersangkut di meja dekorasi bunga, "Kraakkkk", suara dari gaun Neyla yang sobek.
"Ups, gaunku robek," Neyla tidak bisa berbuat apa-apa saat melihat ujung gaunnya sudah menganga karena robek.
"Ney, bisa ga sih sehari aja kamu ga melakukan hal yang ceroboh?" ucap Marvel sambil mengangkat sebelah alisnya.