Jomblo Rivarly

Suci Asdhan
Chapter #1

Prolog

Dulu, di benak para siswa SMA Harapan Bangsa, cinta itu diibaratkan resep masakan sederhana: ikuti langkahnya, campur bahan-bahannya, dan Voila! Jadi! Namun, mereka segera menyadari, cinta di SMA Harapan Bangsa jauh lebih rumit dari sekadar rendang low-carb. Ia lebih pelik dari rumus matematika Pak Haryo, lebih memusingkan dari teknik silat jurus pamungkas, dan pastinya, lebih sering memicu sport jantung daripada ketegangan nonton maraton drama Korea genre thriller misteri atau horor.

Di sekolah itu, ada tiga pemuda yang biasa disebut Trio Brokoli Ijo (Brondong Kocak Lincah Imut dan Jomblo) paling representatif. Ada Kemal, si Chef Cintaku, dengan bekal rendang homemade yang selalu berhasil membuat satu kantin heboh. Ada Bagas, si Puitis Gadungan, yang setiap lima menit bisa mendramatisasi embun pagi menjadi air mata bumi, lengkap dengan kutipan Shakespeare yang entah kenapa selalu nyasar menjadi lirik lagu dangdut. Dan ada Luthfi, si Atlet Cinta Gagal Start, yang setiap kali ingin mengucapkan "suka", eh, malah berakhir mengajak sit-up

SMA Harapan Bangsa, yang mulanya hanya dikenal karena tim futsalnya yang selalu juara dan kantinnya yang legendaris, mengalami perubahan drastis sejak kedatangan seorang siswi baru. Ameera Minadya Nur Arifah. Siswi berjilbab putih ini begitu kalem, anggun, dan menyimpan misteri. Ia seperti aura sejuk di tengah teriknya siang bolong. Setiap langkahnya tenang, setiap tatapannya teduh, dan setiap senyumnya lembut. Jika Bagas ada di sana, ia pasti langsung merangkai puisi seribu bait. Kemal sudah akan siap menggelar lapak rendang gratis, dan Luthfi? Mungkin akan langsung melesat lari keliling lapangan dua puluh kali saking gugupnya.

Ameera memang tak mencari perhatian. Ia tak genit, tak banyak bicara. Justru sikapnya yang tenang dan agak tertutup itulah yang membuat ketiga Brokoli Ijo ini, dan seluruh populasi siswa laki-laki di sekolah, semakin penasaran setengah mati. Ameera bagaikan teka-teki yang harus dipecahkan, target yang harus ditaklukkan, atau mungkin juga resep masakan paling langka yang bahan-bahannya harus dicari dengan susah payah.

Sejak Ameera datang, kehidupan mereka yang tadinya flat seperti nasi tanpa lauk, mendadak berubah menjadi drama komedi yang absurd. Segalanya menjadi perlombaan, bahkan hal-hal yang sama sekali tak masuk akal. Sebuah persaingan tak kasat mata, di mana yang kalah mungkin hanya bisa menggigit jari sambil mengelus dada. Inilah kisah mereka, para jomblo, yang berjuang menemukan cinta di sekolah ini, di tengah kekonyolan, salah paham, dan, tentu saja, drama yang membuat kepala geleng-geleng.

Lihat selengkapnya