Hingga saat ini, saya masih susah untuk percaya jika artikel-artikel saya yang tercecer di blog pribadi maupun media lain akhirnya bisa dibukukan. Sungguh, ini merupakan salah satu pencapaian yang sangat menggembirakan bagi saya.
Awal terjadinya kesepakatan penyusunan buku ini pun saya rasa agak wagu. Entah betapa bejo-nya saya beberapa bulan yang lalu, saya mendadak tenar gara-gara kasus edit foto bareng artis. Dari situ, kemudian banyak yang tertarik untuk mengunjungi blog saya, dan ndilalah, alhamdulillah ternyata banyak yang menilai kalau tulisan saya enak untuk dibaca. Lalu, datanglah tawaran untuk membuat buku bersama Bentang Pustaka yang disampaikan sendiri oleh sang editor. Saya pun menyetujuinya, meskipun tak punya pengalaman atau disiplin menulis yang mumpuni. Jadi bisa dibilang, saya bisa menulis buku ini, ya, karena modal bejo dan modal ndilalah.
Seluruh isi yang terdapat dalam buku sederhana ini adalah kumpulan catatan kisah keseharian maupun pemikiran-pemikiran bodho saya. Jadi, jangan harap Anda bisa tambah pintar atau tambah cerdas setelah membacanya. Pun saya juga tak bisa menjanjikan Anda akan selalu tersenyum setelah membaca buku ini.
Yang pasti, saya selalu ingin memberikan manfaat dan wejangan terselubung dalam bentuk kisah maupun artikel tentang keseharian saya yang dikemas dalam bentuk yang sejenaka mungkin (walaupun sekali lagi saya ndak jamin, itu bisa membuat Anda tersenyum atau tidak). Saya juga sebenarnya ndak yakin apakah buku ini bisa laku keras karena menurut saya, kisah-kisah keseharian yang saya tuangkan dalam buku ini kurang menarik untuk dibaca, bahkan untuk dijalani. Tapi, jika kok, ndilalah buku ini ternyata laku keras, jelas itu merupakan sebuah penghargaan yang sangat besar bagi saya. Dan, hal itu akan sangat membantu perekonomian keluarga.
Saya berharap sampeyan mendapatkan buku ini dari hasil membeli, bukan dari hasil pinjam atau malah hasil dari ngutil. Asal sampeyan tahu, setiap membeli satu eksemplar buku ini, secara tidak langsung sampeyan sudah membantu seorang anak manusia untuk meninggalkan status bujangnya.
Dan, seperti kebanyakan penulis lainnya yang selalu mencantumkan daftar ucapan terima kasih, saya juga tak mau ketinggalan.