“Apa aku harus pindah saja?” Tanya Eun Hee sambil menutup mukanya dengan kedua tanganya.
“Ne[1], pindah saja jika kau mau,” jawab teman yang ada di depannya.
“Tapi bagaimana dengan beasiswaku? Kau tahukan betapa sangat keras aku berusaha untuk mendapatkan beasiswa ini?”
“Ne, aku sangat tahu itu. Tidak main, tidak jalan-jalan, tidak menonton drama, tidak pergi shopping yang kau lakukan hanyalah diam di dalam kamar bersama buku-buku membosankan itu.”
“Tapi, rasanya aku tidak sanggup ada di sini lagi, apa yang harus aku lakukan jika bertemu dengan Sang Woo oppa? Aku benar-benar sudah kehilangan muka di depannya.”
“Ne,”
“Ya!” Seru Eun Hee kesal, ia menarik majalah yang dari tadi dilihat temannya itu “ Park Min Young- ssi[2] apa kau mendengarkanku dari tadi?”
“Ne, aku mendengarkanmu dengan sangat baik,” jawab Min Young yang langsung merebut kembali majalahnya. Eun Hee yang tidak tahu harus berkata apa-apa lagi langsung menenggelamkan kepalanya di atas meja.
“Neo, gwaenchanayo?[3]” Tanya Min Young tak berdosa
Eun Hee mengangkat kepalanya dan menatap kesal temannya, “Lupakan!” Jika saja mereka bukan sahabat dari SMA, Eun Hee pasti sudah meninggalkannya dari tadi atau bahkan melakukan hal yang lebih parah.
“Lihat ini,” Eun Hee mengambil sebuah buku dari tumpukan buku yang ada di meja.
“Kau tidak bermaksud untuk mengajariku sejarah, bukan?” Park Min Young dari kecil memang sangat membenci akan hal yang berhubungan dengan masa lalu. Baginya tidak ada guna mempelajari yang sudah terjadi ratusan tahun lalu, karena pada akhirnya tidak akan ada yang berubah. Jika ada mata kuliah untuk mempelajari masa depan, Min Young berkata bahwa ia akan menjadi mahasiswi paling rajin di kelas itu.
“Aku hanya ingin menunjukkan ini kepadamu,”Eun Hee menunjukkan sebuah gambar yang berisikan gambar keluarga kerjaan Dinasti Joseon.
“Ada apa dengan gambar ini?”
“Kau lihat gadis ini?” Min Young hanya menjawabnya dengan anggukan kecil, “Kau tahu siapa nama gadis ini?” Kali ini Min Young menggeleng tidak tahu.
“Gadis ini adalah Putri dari Raja Jae Haeng yang Agung, Putri pertama dari Ratu So Heon, dan kau harus tahu siapa nama gadis ini,” Eun Hee tidak langsung memberitahukan nama gadis itu, ia malah memberi isyarat pada Min Young untuk mendekat dan ia bicara tepat di dekat telinga Min Young seakan ingin memberi info penting yang sangat rahasia.
“Namanya adalah Yi Jeong So Gongju[4]”
“Mwo?[5] Yi Jeong So? Jinjja?[6] ” Tanya Min Young tidak percaya.
“Ne, namanya benar-benar Yi Jeong So.” Ucap Eun Hee yakin.
“Hajiman[7], waeyo?[8]” Min Young terlihat semakin bingung, “Mengapa kau memberitahuku akan hal ini? hanya nama kalian yang sama, tidak ada yang special.”
“Aku tahu hanya karena nama kami yang sama tidak akan membuktikan apa-apa, tapi apa kau tidak merasa aneh? Jeong So? Nama aneh macam apa itu? Aku yakin tidak semua mempunyai nama ini.”
Min young memiringkan kepalanya ,“Geureomyeon wae?[9]”
“Apa mungkin aku adalah reinkarnasi dari gadis ini?”
Min Young menjawab sambil tersenyum, “amado,[10]” Tapi detik berikutnya senyumnya menghilang diganti dengan tatapan tajam kepada Eun Hee, “Tapi kemungkinan itu terjadi hanya nol koma nol nol nol nol nol nol nol nol nol nol nol nol satu persen! Kalaupun nama Jeong So adalah nama yang unik dan di dalam universitas ini hanya kau yang memilikinya, bukan berarti kau adalah reinkranasi dari Gongju Yi Jeong So, karena jika begitu bagaimana dengan mereka yang mempunyai nama Jeong So di bagian dunia yang lain?” Min Young berhenti untuk menarik nafas sejenak, “lagipula namamu sekarang bukanlah Song Jeong So, kau sudah berganti nama itu sejak kecil.”