“Gongju, bagaimana dengan warna ini?” seorang dayang sedang menunjukkan sebuah hiasan rambut berbentuk kupu-kupu kepada Eun Hee.
“Sirhoyo!”
“Gonju, bagaimana dengan yang satu ini? Jepit rambut ini baru di kirimkan oleh Yang Mulia Ratu kemarin dan khusus disiapkan untuk Gonju.”
Eun Hee sama sekali tidak tertarik dengan semua perhiasan di depannya ia hanya diam dan membuang muka tidak mempedulikan para dayang itu.
“Gongju, pilihlah salah satu dari hiasan ini, Gongju harus segera bersiap siap, Pangeran Jae Han pasti sudah menunggu Gonju untuk makan pagi bersama.”
Wajah Eun Hee perlahan menjadi merah padam menahan amarahnya, matanya pun tampak begitu keras menahan air matanya untuk tidak keluar, kejadian kemarin masih terlihat begitu nyata dan sering kali melintas dalam benak Eun Hee.
Eun Hee memang menangis hebat kemarin dan kembali pulang masih dalam keadaan di atas gendongan Yoon Do, mereka melewati pavilion dayang Han dan di teras sana Eun Hee melihat dayang Han dan pangeran Jae Han yang sedang duduk berdua saling menatap satu dengan yang lainnya.
Melihat seorang yang ia sukai menatap wanita lain dengan tatapan yang berbeda – tatapan yang dari dulu selalu ia ingin dapatkan dari dirinya tapi orang lain yang malah mendapatkannya. Terlebih lagi wanita beruntung itu adalah wanita yang ia benci.
Ya, pangeran Jae Han tidak kembali ke pantai itu karena pangeran Jae Han pergi menghampiri dayang Han yang jatuh pingsan. Begitu mendengar kabar yang berhubungan dengan dayang Han pangeran Jae Han tidak akan berpikir dua kali lagi untuk segera bertemu dengan dayang Han, bahkan jika ia harus meninggalkan adiknya yang ia katakan sangat ia sayangi.
Rumor akan hubungan dayang Han dan pangeran juga bukan merupakan hal yang dirahasiakan lagi karena mereka semua sudah tahu akan hal itu dan bahkan seringkali melihat hal itu, tapi anehnya tidak ada tindakan lanjut dari Raja mengenai hal itu. Eun Hee merasa menjadi orang paling bodoh karena ia adalah orang yang tidak tahu akan hal itu dan menjadi sangat terluka begitu ia mengetahui kenyataan yang menyedihkan itu.
“Gonju kau ingin terlihat cantik bukan di hadapan pangeran Jae Han?”
Pertanyaan yang salah di waktu yang salah yang diucapkan seorang dayang yang tidak tahu apa-apa.
“Tampil cantik? Apa aku kurang cantik?”
“Ne?”
“Apa aku kurang cantik!” Eun Hee membentak dayang di hadapannya.
Dayang tersebut merasa bahwa ada yang tidak beres langsung membungkuk dan meminta ampun kepada Eun Hee “Gonju, aku bersalah, tolong ampunilah aku.”
“Pergi kalian semua!” Eun Hee berteriak dan membuang semua barang di hadapannya dengan sekali sapuan tangannya. Keributan di dalam kamar Eun Hee pun akhirnya menarik perhatian orang yang berada di luar.
“Apa yang terjadi di sini!” Dayang Han memasuki kamar Eun Hee dan menatap tajam kepada para dayang yang sedang bertugas di kamar Eun Hee.
“Gongju!” Dayang Jo dan Dayang Byul juga baru masuk ke dalam dan terkejut dengan kekacauan yang terjadi di dalam.
“Darimana saja kalian! Bagaimana bisa kalian meninggalkan Gonju sendirian!” Dayang Han memarahi dayang Jo dan dayang Byul
“Kau tidak berhak memarahi mereka!” Eun Hee bangun dan menghampiri dayang Han
Dayang Han langsung membungkuk, “Gonju,”
“Tegakkan kepalamu,”
Dayang Han menuruti perintah Eun Hee, ia mengangkat kepalanya dan saat itu tangan Eun Hee langsung melayang menampar dayang Han. Dayang yang melihat itu hanya bisa diam saja karena takut akan menjadi sasaran kemarahan Eun Hee berikutnya. Dayang Han juga tidak protes dan tetap diam.
"Apa aku berbuat suatu yang salah sekarang? Bukankah aku berhak melakukan ini semua kepada kalian para dayang!” tanya Eun Hee kepada dayang Han