“Putri Jeong So memasuki ruangan!”
Satu minggu setelah keributan yang terjadi di pulau Tamra, Eun Hee dan yang lainnya kembali pulang ke istana dan sekarang Eun Hee dipanggil Yang Mulia Raja untuk menghadap di istana utama – Istana Gyeongbokgung yang biasanya dipakai Raja untuk mengadakan pertemuan pagi bersama para pejabat istana.
Begitu pintu dibukakan Eun Hee berjalan dengan tegap dan memasang senyum semanis mungkin di hadapan Raja.
“Salam kepada Yang Mulia Baginda Raja” Eun Hee menunduk memberikan salam kepada Raja.
“Hahahaha!” Raja tertawa senang melihat tingkah putrinya itu, “Bagaimana liburanmu, Gonju? Apa kau menikmatinya?”
“Tentu saja, saya menikmati liburan yang Baginda berikan.” Eun Hee merasa aneh dengan dirinya sendiri harus berbicara begitu kaku seperti ini dan Yang Mulia Ratu yang berada di sana juga hanya tersenyum geli melihat kelakuan Eun Hee.
“Hahaha… baguslah jika kau memang menikmati liburanmu, kalau begitu apakah kau – “
“Panglima Han Yoon Do memasuki ruangan!” teriakan dari penjaga pintu membuat raja tidak melanjutkan ucapannya dan wajahnya juga berubah jadi serius dan terlihat menakutkan. Ratu juga langsung memberi isyarat kepada Gonju untuk segera menyingkir dari tempatnya.
Begitu pintu di buka Han Yoon Do yang ternyata seorang panglima perang langsung melangkah masuk dengan langkah yang yakin dan tegas, Eun Hee pun segera menghindar dan berdiri di samping Ratu yang sudah memanggilnya untuk mendekat tadi.
Walaupun sudah berpindah tempat tapi mata Eun Hee tidak bisa lepas dari menatap Yoon Do, ia terlihat sangat berbeda dari yang selama ini Eun Hee lihat di pulau Tamra. Yoon Do memang nampak lebih gagah dengan seragam yang ia pakai, tapi ia terlihat sangat kaku dan itu membuatnya nampak lucu ditambah lagi dengan topi besar dengan sebuah bulu panjang di atas topi yang ia pakai.
“Aku sudah mendengar semua yang terjadi di pulau tersebut,” suara raja terdengar tidak bagus, seperti akan datang bencana.
“Han Yoon Do dituduh atas kejahatannya yang hampir membahayakan nyawa Gonju. Melayangkan pedang kepada Gonju, membawa kabur Gonju ke tengah hutan dan di sana juga melayangkan pedang kepada Gonju sekali lagi.” Seorang petugas kerajaan membacakan perintah penghukuman untuk Yoon Do dan Eun Hee tidak percaya dengan apa yang ia dengar, bagaimana bisa raja mengetahui semua itu, bahkan sampai kejadian di dalam hutan, jika memang ada mata-mata mengapa ia tidak menyelamatkannya saat itu.
“Karena semua kejahatan itu maka Yoon Do dicap sebagai pemberontak karena berusaha menghancurkan anggota kerajaan dan hukuman yang akan diberikan adalah hukuman gantung”
“Mwo? Tapi…” Eun Hee hendak angkat bicara tapi langsung dihentikan oleh sang ratu.
“Hamba siap menerima perintah Yang Mulia Raja.”
Melihat Yoon Do yang langsung menerima hal itu begitu saja membuat Eun Hee semakin lemas dan ia semakin menyadari betapa berbahayanya tinggal di kerajaan, satu kesalahan saja sudah bisa membuat nyawa melayang.
“Tapi, karena telah berhasil menemukan markas musuh kerajaan berkumpul maka hukuman tersebut akan dicabut dan diganti dengan melepas jabatan selama tiga bulan dan menjadi penjaga pribadi Gonju. Demikianlah perintah raja.”
“Hamba siap menerima perintah Yang Mulia Raja.” Yoon Do memberikan hormat dan langsung melangkah pergi keluar diikuti oleh Eun Hee yang hanya mengucapkan salam kepada ratu dan langsung berlari keluar menyusul Yoon Do.
“Ya! Han Yoon Do!” teriak Eun Hee yang langsung membuat Yoon Do menoleh.
Yoon Do berbalik membungkuk memberi hormat, “Anda memanggil saya Gonju?”
“Ne?” Eun Hee mengerjapkan matanya tidak percaya dengan yang ia lihat di depannya, orang yang selama ini hanya memanggilnya dengan Hei! Kau! bahkan memanggilnya hanya dengan namanya kini berdiri memanggilnya dengan sebutan Gonju bahkan memberinya hormat.