Istana nampak begitu tenang pagi itu, bahkan terlalu tenang atau lebih tepat jika disebut tegang? Aura di seluruh kerajaan begitu menyesakkan, kau harus menarik nafas atau kau akan langsung menjadi objek lirikan – lirikan kecil namun tajam dari orang yang berlalu lalang. Kejadian kemarin sepertinya sudah sampai ditelinga raja hingga ia meminta pengawal pribadi paduka rajalah yang menjaga seluruh bagian istana keluarga inti kerajaan dan sekarang semua orang dicurigai.
Pemberontakan bukanlah hal yang kecil dan bisa diabaikan di zaman Joseon. Semua orang bisa menjadi tersangka sekarang dan semua tindak tanduk yang mencurigakan akan langsung segera ditelusuri, tidak ada yang tahu siapa diantara orang-orang di istana yang menjadi mata-mata sang raja, sehingga semuannya malah menjadi mencurigai satu dengan yang lainnya.
Eun Hee yang baru melangkah keluar dari kamarnya langsung menghentikan langkahnya begitu melihat pengawal istana yang sudah berbaris di depan pavilium kamarnya.
“Gongju, harap kembali masuk ke dalam kamar anda.” Ucap seorang pengawal.
“Waeyo! Ini hari yang cerah” Eun Hee menunjuk ke arah langit yang nampak gelap dan berawan. Sepertinya langit bahkan tidak mendukungnya sama sekali.
Eun Hee berdeham kecil, “Aku tidak akan keluar istana, aku hanya akan berkeliling di istana.”
“Kami tetap tidak bisa memberikan ijin Gonju, yang mulia raja sendiri yang meminta Gonju untuk tidak meninggalkan kamar bahkan selangkahpun.”
Eun Hee tidak kehilangan akal, ia terus mencari alasan
“Yoon Do! Aku akan pergi bersama Yoon Do, di mana dia? Dia adalah pengawal pribadiku, jadi kalian tidak perlu cemas akan keselamatanku.”
“Yoon Do kembali ke dalam pasukannya. Yang mulia raja yang memerintahkan untuk kembali ke pasukan perang kerajaan. Sekarang tidak ada alasan bagi Gonju untuk tetap pergi keluar jadi sebaiknya Gonju kembali ke dalam kamar.
“Gongju, sebaiknya kita kembali ke dalam” dayang Byul memegang lengan Eun Hee dan mencoba membawanya kembali masuk ke dalam kamar tapi belum berhasil Eun Hee sudah menepis tangan dayang Byul.
“Aku ingin pergi dan akan tetap pergi!” Eun Hee tetap melangkah bahkan menerobos para tentara di depannya.
“Gongju!” dayang Han datang dari kejauHan membuat Eun Hee menghentikan langkahnya. Walaupun Eun Hee sangat tidak menyukai dayang Han tapi ia tidak bisa pungkiri bahwa dayang Han mempunyai keanggunan dan charismanya, tidak seperti Eun Hee yang begitu ramai dan terkadang sangat ceroboh.
“Berhentilah melawan dan kembalilah ke dalam kamar anda” ucap dayang Han tegas.
“Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak mau? Aku putri jadi aku bisa melakukan yang aku mau!”
Dayang Han tersenyum kecil, “Kalau begitu dayang Byul dan dayang Jo yang akan menanggung akibat dari kecerobohan Gonju.”
Eun Hee mengerutkan keningnya tidak mengerti, tapi dayang Han tidak mengatakan apa apa lagi, ia hanya menoleh ke belakang memberikan isyarat kepada dayang dayang lain di belakangnya dan dengan sigap mereka langsung berjalan mendekati dayang Byul dan dayang Jo. Mereka menarik kedua dayang itu dengan paksa dan membawanya ke hadapan dayang Han.
“Apa yang kau lakukan!” tanya Eun Hee marah.
“Dayang Jo dan dayang Byul kalian akan mendapatkan hukuman cambuk karena tidak berhasil dalam menjaga dan melindungi Gonju.”
“Nde?” dayang Jo dan dayang Byul saling menatap terkejut, Eun Hee juga tidak kalah terkejutnya. Ia langsung maju tepat dihadapan dayang Han, “Apa yang sebenarnya kau lakukan!”
“Aku hanya menjalankan tugasku, jika Gonju masih bersikeras untuk pergi dari kamar maka hukuman yang seharusnya akan dilaksanakan. Hukuman cambuk bagi dayang yang tidak bisa menjaga dan melayani tuannya dengan baik.”