Journey in Alternative World (1)

Binnar Kurnia Ramadhan
Chapter #8

Keesokan Harinya

Keesokan harinya, pagi hari, pukul 06.30 WIB, Tim berangkat ke sekolah dengan sepeda. Selama perjalanan, Tim masih memikirkan mimpinya semalam. Apakah itu mimpi atau dunia paralel yang lain? Tim sangat bingung memikirkan hal itu.

 

Lima menit kemudian, Tim sudah sampai di sekolah. Ketika Tim sampai di sekolah, suasananya sangat jauh berbeda daripada kemarin. Sangat sedikit yang mau memberikan senyuman. Beberapa diantara mereka tampaknya tidak bisa melupakan kepergian teman-temannya yang tewas. Bahkan, ketika Tim masuk ke sekolah, dia melihat ada seorang siswi yang menangis sambil melihat HP, karena merasa rindu atas kepergian teman-temannya.Langit saat itu mendung, sehingga memberikan kesan suram,seolah-olah langit juga sedang berduka dengan kepergian murid dan guru yang ada di sekolah itu.

 

Ketika Tim sedang berjalan di selasar sekolah, dia melihat Mike, Dubert, dan Hilman yang sedang duduk di depan Lab. IPA. Mereka tampaknya juga tidak bersemangat untuk menjalani hari-harinya di sekolah. Tim berusaha untuk mencerahkan suasana, tapi tampaknya usaha Tim sia-sia.

 

Ketika jam sudah menunjukkan pukul07.00 WIB, terdengar pemberitahuan untuk berkumpul di aula sekolah untuk melanjutkan kegiatan MPLS. Ketika semua murid sudah berkumpul, Tim merasa semuanya seperti mayat hidup. Tidak bernyawa dan sama sekali tidak bersemangat. Ketika Kak Goni datang mengisi acara, tampaknya Kak Goni juga tidak sesemangat kemarin. Acara MPLS saat itu diisi dengan perkenalan anggota OSIS dan Dewan Penggalang. Saat itu, Tim langsung ingat dengan kakak OSIS yang dia tolong kemarin. Tiba-tiba saja, jantungnya langsung berdebar-debar.

 

Lihat selengkapnya