Tim membaca sekilas tulisan di koran itu. Di koran itu dijelaskan bahwa pemerintah telah membuat bunker-bunker persembunyian di beberapa daerah, seperti Bogor, Jogja, Malang, Cirebon, Cianjur, dan beberapa tempat lainnya di seluruh provinsi. Bunker itu dibuat atas antipasti pemerintah dalam melindungi rakyat Indonesia dari ketegangan antara pihak Amerika Serikat dan Tiongkok. Penyebab perang tersebut karena urusan politik antardua pihak, yang bisa dibilang tidak akur dalam beberapa tahun ini. Akhirnya, ketegangan antara mereka mulai memuncak, ketika pemerintah Tiongkok mengetahui jika salah satu warganya menjadi korban diskriminasi di negara Amerika Serikat. Pemerintah Tiongkok mengancam Amerika Serikat dengan serangan nuklir di daerah California. Tidak mau kalah, pemerintah Amerika membalas ancaman itu dengan mengirimkan 10 nuklir di beberapa tempat, salah satunya Beijing. Dengan perasaan marah kesumat, pemerintah Tiongkok memutuskan meluncurkan 30 nuklir ke Amerika Serikat. Beberapa diantara nuklir itu mengenai Amerika Serikat, tapi banyak juga yang mengenai negara-negara terdekat Amerika. Akhirnya, korban jiwa yang berjatuhan di seluruh negara sangat banyak. Tercatat sekitar 1 juta dari seluruh penduduk di negara yang terkena serangan nuklir tersebut.
Beberapa negara yang tidak terlibat, diantaranya Singapura, Kanada, Inggris, Indonesia, Malaysia, Mesir, Uni Emirat Arab, berusaha meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Sayangnya, usaha mereka gagal, karena kedua pihak sama sekali tidak mau berdamai. Amerika Serikat dan Tiongkok mendeklarasikan dimulainya Perang Dunia 3. Meskipun beberapa negara sudah mencoba berbagai usaha, namun semuanya gagal. Akhirnya, pemerintah di seluruh negara bekerja sama membuat bunker di beberapa tempat, untuk melindungi rakyat yang tidak terlibat dalam perang itu. Beberapa negara sudah diduduki oleh Amerika Serikat dan Tiongkok untuk menjadi medan pertempuran mereka.
Ketika Tim sedang sibuk membaca koran itu, Mike menegur, “Tim, kenapa Tim? Serius banget bacanya”. Tim yang agak terlena, kemudian berkata, “Nih. Coba aja baca!”, suruh Tim kepada kawan-kawannya. Kawan-kawannya ikut membaca koran yang diberikan Tim. Beberapa lama kemudian, Dubert berkata, “Waw. Jadi, tentara tadi adalah tentara Amerika Serikat?”. Tim menjawab, “Bisa jadi. Karena …”. Ucapan Tim berhenti karena mereka disorot lampu oleh beberapa tentara. Jumlahnya sekitar 4 orang. Mereka mengenakan seragam yang sama dengan orang-orang di jalan yang luas tadi.