Terjadi baku tembak antara Dubert dan Hilman dengan para tentara yang mengejar mereka. Setiap kali ada mobil tentara berada di sampingnya, Tim melukai supirnya, sehingga mobil itu pergi menjauh. Beberapa lama kemudian, Dubert berkata dengan kesal, “Sial…Pelurunya udah habis”. Hilman juga demikian. Tim melihat ke belakang mobil, ternyata masih banyak yang mengejar mereka. Tim segera ke kursi belakang. Dubert dan Hilman sedikit bergeser agar Tim bisa berdiri dengan leluasa. Tim mengeluarkan jurus pedang berapi, lalu mengayunkannya sehingga muncul bayangan pedang berapi berukuran besar. Mobil yang berada di paling depan langsung meledak. Tapi, masih banyak mobil-mobil yang berlari mengejar mereka. Tim terus-menerus mengayun-ayunkan pedang, sampai dia merasa lengannya pegal. Diapun berlindung di kursi belakang bersama dengan Dubert dan Hilman.
Ketika Tim bingung memikirkan cara lain melawan para pengejarnya, Tim mendengar suara bisikan. Suara itu seperti memandu Tim, “Fokus, maka kau akan mendapatkan kekuatan yang kau inginkan”, pandu bisikan itu. Tim bingung maksud suara itu. Beberapa lama kemudian, dia memahami maksudnya. Diapun menutup matanya lalu menarik-mengeluarkan napas agar lebih tenang. Dubert dan Hilman kebingung dengan tingkah Tim yang aneh itu.
Beberapa lama kemudian, Pedang Eltraksta itu berubah sedemikian rupa sehingga menjadi busur panah. Tim, Dubert, Mike, dan Hilman kaget melihat perubahan itu. Hilman berkata, “Kayak gimana lu ngubah pedangnya? Kok bisa?”, tanyanya dengan bingung. Tim menjawab, “Hanya coba-coba saja”, karena tidak mungkin dia menceritakan segalanya di saat yang genting seperti itu. Tim berdiri menghadap para pengejarnya. Tim menarik tali panah itu. Dengan sedikit fokus, muncul anak panah berwarna merah tua. Ketika Tim melontarkannya, anak panah itu mengenai bagian bawah salah satu mobil, lalu mobil itu meledak ke atas. Mobil yang lain juga terhenti karena terhalang oleh mobil yang meledak tadi.