Journey in Alternative World (1)

Binnar Kurnia Ramadhan
Chapter #17

Pertarungan Sengit

“Kau, siapa kau?”, ucap Tim sambil memegang Pedang Eltraksta dengan erat dan kuat. Alien biru itu tertawa jahat, “Hahahahaha. Kau sama sekali tidak tahu, yah. Tapi, aku tidak peduli. Tau atau tidak, kau tetap akan MATI!”. Dengan ajaib, pada tangan kanan alien itu muncul sepucuk pistol berwarna hijau yang berukuran cukup kecil. Lalu, dia menembakkan tembakan laser hijau ke arah Tim. Dengan cepat, Tim langsung menghindar. Tembakan laser itu justru mengenai gerobak penjual bubur, lalu gerobak itu berubah menjadi air.

 

Tahu kalau keadaan sedang genting dan mendesak, Tim menyuruh kepada kawan-kawannya, “Cari tempat bersembunyi, SEGERA!”, teriaknya dengan tegas. Tanpa berpikir dua kali, teman-temannya langsung berlari mencari tempat persembunyian, diikuti oleh para warga yang berada di sekitar tempat kejadian. “Kalian pikir bisa lari? Kalian salah!”, sambil menargetkan salah satu ibu-ibu yang sedang berlari. Dengan segera, Tim menendang perut alien itu, sehingga alien itu terpelanting keras di jalan.

 

Ketika alien biru itu berusaha bangkit berdiri, ada mobil hitam dari belakang yang tepat mengenai alien biru itu. Tapi, alien biru itu tidak lengah. Dia langsung menembakkan pistolnya, lalu mobil itu terangkat oleh gelombang listrik yang menyelimuti mobil itu. Lalu, dia melemparkannya ke arah Tim. Tim langsung menghindar ke samping, sehingga terhindar dari mobil yang akan mengenainya. “Cukup tangguh, tapi apa kau bisa selamat dari ini?”, kata alien itu dengan sombong sambil berjalan ke arah Tim. Pistol itu perlahan-lahan mengeluarkan sebilah pedang dari ujung pistolnya. Lalu, berlari ke arah Tim sambil berteriak.

 

Tim dan alien biru itu saling mengayun-ayunkan pedang mereka dengan cepat dan kuat. Suara-suara gemericing pedang berbunyi ketika pedang mereka saling beradu. Meskipun keadaan berbahaya, masih saja ada orang-orang yang ingin melihat pertarungan sengit itu. Ketika pertarungan masih seimbang, alien biru itu mengambil kesempatan dengan menyabet kaki Tim. Tim berteriak kesakitan, lalu setengah duduk. Alien itu mengayunkan pedangnya dari atas ke bawah, tapi dengan cepat Tim menahannya. Dengan cepat, Tim membalikkan keadaan dengan menyikut perut alien itu, lalu mengayunkannya. Sayangnya, serangan itu dihindari oleh alien biru itu.

 

Lihat selengkapnya