Journey in Alternative World (1)

Binnar Kurnia Ramadhan
Chapter #25

Kekuatan Sejati

Seluruh tubuh Tim diselimuti oleh logam berwarna abu-abu kehitaman. Lalu, di dadanya tertera lambang Pedang Eltraksta yang berukuran kecil. Kepalanya seperti kepala seorang prajurit dari Abad Pertengahan. Matanya tidak mengalami perubahan, hanya mulutnya yang tidak terlihat karena mengenakan pelindung mulut. Tim melihat ke arah tubuhnya yang membesar. Kemudian, Mike berteriak, “Tim, kamu membesar!”. Tidak hanya Tim dan Rani, Dubert dan Hilman juga melihat Tim yang membesar dari balik tempat persembunyian mereka. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Lalu, Tim melihat ke arah Rani yang masih terperangah. Kemudian, Tim menganggukkan kepalanya, Rani membalas dengan anggukan pula.

 

 Namun, romansa mereka berdua harus berakhir, karena harimau yang terpental karena serangan cahaya dari Pedang Eltraksta kembali sadar. Dia berusaha bangkit seraya mengeluarkan kepalanya dari dalam gedung. Setelah mengetahui kalau lawannya berubah wujud, harimau itu mengaum marah ke arah Tim. Setelah itu, dia menggeram seraya menunjukkan sepasang taring yang tajam. Tim tahu kalau lawannya belum mati, diapun menyuruh teman-temannya untuk menjauh dari medan pertempuran, begitu pula Rani. Akhirnya, teman-teman Tim dan Rani beserta kawan-kawannya berhasil melarikan diri sebelum Tim dan harimau itu bertarung.

 

Setelah keadaan sudah aman, harimau itu berlari ke arah Tim dengan cepat. Setelah jaraknya dengan Tim cukup dekat, diapun melompat ke arah Tim sambil membuka mulutnya untuk menggigit Tim. Dengan cepat, Tim menghindari gigitan harimau itu seraya memegang mulut harimau yang masih terbuka. Tim berputar-putar sambil memegang mulut harimau itu, kemudian dia melempar harimau itu. Harimau itu terpelanting keras, walaupun pada akhirnya masih bisa berdiri. Harimau itu mengaum marah. Ekor harimau itu berubah menjadi ular bersisik hijau. Ular itu mendesis, kemudian mengaum, menunjukkan sepasang taring yang tajam dipenuhi oleh racun. Tim menghindari serangan itu dengan menggerakkan kepalanya ke samping, lalu dia menahan kepala ular itu agar tidak kembali lagi ke pemiliknya. Di tangan Tim, ular itu berusaha menggigit Tim dengan kedua taringnya, tapi Tim punya ide. Tanpa dia sadari, pada lengan kanannya muncul sebilah pedang yang berwarna perak. Tanpa berpikir dua kali, Tim memotong kepala ular itu dengan bilah pedangnya. Harimau itu mengaum kesakitan karena ekornya yang telah putus. Tim melemparkan ekornya ke samping bak membuang benda yang tak berguna.

 

Lihat selengkapnya