Wujud Deustron yang dilihat Tim berbeda dengan di penglihatannya sebulan yang lalu. Deustron yang Tim lihat sekarang tidak memiliki wujud laba-laba, melainkan berkaki dua dengan kedua lengan yang besar. Lalu, di sekeliling tubuhnya diwarnai warna hitam dengan beberapa garis merah. Kepalanya bergaris merah horizontal yang menyala-nyala. Bentuk kepalanya bulat. Dubert bertanya dengan heran, “Bukannya itu Deustron, Mike?”. Mike menjawab, “Kalau dari mukanya sih iya”. Mike merasa ada yang aneh dengan wujud Deustron tersebut.
“Tidak ada satupun yang bisa mengalahkan Deustron, Penghancur Alam Semesta. Jika kau sanggup mengalahkannya, maka aku akan senang hati menunjukkan diriku yang sebenarnya. HAHAHAHAHAHA!”, suara itu perlahan-lahan mulai menghilang. Tim menyiapkan kuda-kudanya dan bersiap siaga, sedangkan Deustron masih tetap berdiri tegak. Tiba-tiba, Deustron menembakkan laser dari kepalanya. Tim terkejut dan tidak sempat menghindar, sehingga dia terkena serangan Deustron. Tim terjatuh sangat keras karena tembakan Deustron yang kuat. Tim berusaha bangkit seraya mengatakan, “Cukup tangguh juga kau, yah!”, lalu berlari ke arah Deustron seraya meninju ke kepala Deustron. Namun, Deustron mampu menahannya dengan mudah. Deustron meninju balik Tim, sehingga Tim berjalan mundur ke belakang sambil memegang mukanya yang sakit kena tinju tadi.
“KURANG AJAR!”, ucap Tim sambilmemunculkan bilah pedang dari kedua tangannya. Deustron tidak mau kalah.Dia langsung berlariseraya mengeluarkan bilah pedang di kedua tangannya. Mereka beradu pedang dengan sangat seru dan intens. Bahkan ada beberapa warga yang merekam pertarungan itu dengan kamera ponsel mereka. Saat Tim dan Deustron sedang beradu pedang, 20 pesawat tempur melintas di atas mereka. Pesawat tempur itu adalah F-16 berwarna abu-abu kehitaman. Salah satu pilotnya berkata kepada rekannya, “Apa kalian melihat ini?”, sambil menengok ke arah pertempuran sengit antara Tim dan Deustron.
Beberapa saat kemudian, Deustron memajukan salah satu bilah pedangnya ke kepala Tim. Tim dengan cepat menahannya dengan salah satu bilah pedangnya. Mereka saling mendorong. Tim sempat unggul kekuarankarena punggung Deustron tertahan karena gedung. Tim terus mendorong, sampai jarak pedangnya dengan punggung Deustron hanya 1 senti saja. Tapi, sebelum Tim memberikan tebasan, Deustron menendang perut Tim dengan kencang. Sebelum Tim sempat bangkit, Deustron menembakkan lasernya lagi sehingga Tim terjatuh lagi dan jaraknya semakin jauh dari lawannya.
Deustron berjalan ke arah Tim yang terbaring sambil memegang perutnya yang sakit karena serangan Deustron. Ketika berada di samping Tim, Deustron mengangkat kedua pedangnya, lalu menurunkannya dengan cepat berniat menusuk Tim. Meskipun kesakitan, Tim masih bisa menahan kedua pedang Deustron dengan cepat dan kuat. Namun, kekuatan menahannya semakin menipis. Akibatnya, secara perlahan-lahan, kedua bilah pedang itu meluncur ke arah dada Tim.