JUANDARA

Piaaa
Chapter #1

01. Rumah Juan

"I'm not special"

-Juan-

Sinar matahari menerobos jendela kamar Juan, membuat tidur nyenyak cowok itu terganggu. Perlahan, Juan membuka kedua matanya, kemudian beranjak menuju kamar mandi untuk bersiap.

Hari ini, keluarga Juan harus kembali ke posisinya masing masing. Mama dan Papa nya harus kembali ke Amerika untuk bekerja. Ajun-kakaknya harus kembali ke Inggris untuk melanjutkan studi nya. Sementara Juna-kembarannya harus kembali ke Jepang untuk sekolah disana.

Juanda Januarta, anak kedua dari tiga bersaudara. Tak seperti kakak atau adik kembarnya, Juan tidak memiliki bakat spesial. Ajun mahir di bidang akademik. Dengan otak brilian nya, Ajun dapat dengan mudah diterima di Oxford menggunakan beasiswa. Tak jauh berbeda dengan Ajun, Juna pun memiliki kemampuan yang luar biasa pada bidang non akademik. Kemampuan leadership dan juga bakat nya dalam bidang olahraga membuatnya dapat meraih salah satu beasiswa di Jepang.

Sementara Juan, dia hanya memiliki kemampuan yang standar. Meski sering mengikuti lomba dan berbagai organisasi di sekolah, kemampuan Juan tetap tertinggal jauh dari kedua saudaranya itu. Kedua orang tuanya juga seperti tidak peduli, mungkin mereka pikir dengan adanya Ajun dan Juna sudah sangat cukup.

Juan mengenakan kaos hitam dipadukan dengan kemeja kotak-kotak. Ia mengenakan celana levis dan juga sneakers. Setelah dirasa cukup, Juan keluar dari kamarnya, menuju meja makan.

"Morning boys," sapa Aluna-Sang Ibunda.

Ajun, Juan dan Juna serempak menjawab sapaan Aluna tak lupa dengan bonus ciuman di pipi malaikat tak bersayap nya itu.

"Morning honey, morning boys," Jordan-Papa mereka ikut menyapa, dan juga meninggalkan ciuman di pipi sang istri.

"Hari ini bakal ada tamu," ucap Aluna sembari menghidangkan makanan di piring suaminya.

"Siapa Mah?" tanya Ajun yang kemudian menyodorkan piringnya pada Aluna yang telah selesai pada piring Jordan.

"Cewek atau cowok? Cantik atau ganteng? Tua atau muda Mah?" Juna ikut memberi pertanyaan beruntun pada Aluna.

Aluna tersenyum, "Cewek, cantik. Dia anak Dania teman Mama, Ajun pasti ingat kan?" jawab Aluna.

Ajun mengerutkan keningnya, mencoba mengingat siapa yang dimaksud oleh Aluna, "Oh, Ajun inget Tante Dania. Tapi Ajun gak tau siapa anaknya," jawab Ajun.

"Nanti dia menginap disini," ucap Aluna membuat Juan tersedak makanannya.

"Astaga pelan-pelan sayang."

"Yaampun Bang, kayak bocah aja pake keseleo segala."

"Itu keselek Juna, bukan keseleo," ucap Ajun membetulkan.

Aluna memberikan air minum pada Juan, sementara Juna menepuk-nepuk punggung Juan kuat.

"Sakit bego! Lu ada dendam apa sih sama gue?!" kesal Juan, sementara Juna malah terkekeh.

"Ngapain nginep Mah? Kan nanti di rumah cuma ada Juan," protes Juan pada Aluna.

Lihat selengkapnya