MOS atau Masa Orientasi Siswa pun selesai dan hari ini Fiora resmi menjadi siswa SMP. Bye putih merah, and welcome putih biru. Teman baru, baju baru, tempat baru, suasana baru dan semua baru, ya... SMP! sekarang Fiora resmi jadi anak ABG. Senangnya kini ia bisa naik angkot sendiri tanpa diantar ibu, bertemu dengan teman-teman baru disana dan juga guru-guru baru itu luar biasa.
Pagi yang cerah untuk memulai hari di sekolah. Seperti biasa anak-anak berhamburan satu persatu masuk ke sekolah dengan disambut oleh para osis dan guru pembina osis di depan gerbang dengan wajah yang sedikit menyeramkan dengan gunting ditangannya siap memotong aksesoris yang tidak diperbolehkan dipakai saat di sekolah. Sungguh sambutan pagi yang hangat, panas lebih tepatnya.
Suasana dikelas Fiora sangat ramai hiruk pikuk kegiatan anak-anak didalamnya. Ada yang piket sendirian dan main bola dikelas keroyokan juga ada anak-anak perempuan yang sibuk mengomel karena tingkah konyol anak laki-laki ada juga yang tidak peduli dengan semua itu. kebanyakan adalah anak-anak pendiam yang terasingkan dan terkadang di bully teman-temannya ah tidak bukan teman. Teman itu menemani bukan menjauhi meledek dan menyengsarakan.
“Pagi Fio!” sapa Laila yang tengah duduk di bangku kelasnya.
“Pagi Lai.” Jawab Fiora tanpa memperhatikan Laila matanya tertuju pada seseorang yang duduk di pojok belakang kelas.
“Mereka begitu lagi. Barusan dia nangis karena pas datang kursinya tidak ada. Begitu ia keluar mencari kursi dan ketika kembali kini tasnya yang tidak ada.” Jelas Laila.
“Menyebalkan sekali. Kali ini gak bisa dibiarkan.” Fiora menyimpan tas nya dimeja lalu menghampiri beberapa gerombolan anak laki-laki yang sedang asik ngobrol dibelakang kelas.
“Balikin tas nya dia!” gertak Fiora pada segerombolan anak laki-laki itu.
“Tas apa ya?” jawab salah seorang anak laki-laki di gerombolan itu.
“Gak usah pura-pura gak tahu deh. Kalian kan yang nyembunyiin tasnya dia.” Fiora menunjuk seseorang yang tengah menangis di pojok kelas itu.