“Fio, Fio bangun Fio, Bu guru melihat kita!” Laila menggoyang goyangkan tubuh Fiora yang tengah tertelungkup di meja dengan sebuah buku yang terbuka di atas wajahnya.
“Mmmm…. Ada apa Laila?” Jawab Fiora setengah sadar.
“Hei kamu yang dibelakang maju kedepan!” Teriak Bu Marli seorang guru bahasa Indonesia.
“Sial, tamat kau Fio.” Bisik Laila sedikit khawatir.
Sementara Fiora yang baru setengah sadar itu langsung terkejut dan terperanjat dari tempat duduknya lalu sebisa mungkin memasang wajah siap belajar yang dipaksakan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
“A… aku Bu?” Tanya Fiora gugup.
“Iya kau, kemari dan bawa bukunya!” Perintah Bu guru.
“Baik Bu.” Fiora maju kedepan sedikit sempoyongan dengan buku cerita yang dipeganginya.
“Tadi sebelumnya saya sudah perintahkan semua siswa untuk membaca buku ceritanya masing-masing terlebih dahulu baru setelah itu saya akan jelaskan materi yang akan kita pelajari dipertemuan hari ini. Nah, sebelum saya mulai pelajaran hari ini. tolong kamu ceritakan kembali buku yang telah kamu baca sebelumnya tadi!”
“Bu… buku ini Bu?” Tanya Fiora semakin gugup.
“Iya buku ceritamu coba kau ceritakan ulang!” Perintah sang guru.
Sesaat Fiora terdiam dan terpaku di depan kelas sambil bergumam dalam hatinya “gawat aku ketiduran tadi, aku belum selesai bacanya. Gimana ini.”
“Lekas Fiora!” Perintah Bu Marli yang mulai jengkel.
“Oh iya Bu. Buku ini judulnya Kisah Asal Usul Danau Toba. Jadi kisahnya begini Toba menikahi seorang putri yang dikutuk menjadi seekor ikan singkat cerita mereka hidup rukun dan bahagia lalu mempunyai seorang anak laki-laki. Akhir cerita tiba-tiba putri mengamuk kemudian terjadi banjir besar yang menenggelamkan seluruh desa kemudian Toba menendang sebuah perahu lalu perahu itu tertelungkup dan jadilah pulau samosir di tengah danau Toba. Tamat.” Fiora menarik nafas panjang karena ia lega bisa menyelesaikan ceritanya. Sementara semua anak hening sejenak setelah mendengarkan ceritanya. Laila menepuk jidatnya sembari bergumam “Ya ampun Fiora. Kau dalam masalah besar sekarang.”