Kamis malam Jumat, seperti malam-malam sebelumnya yang tidak ada spesialnya bagiku. Hanya seperti peralihan waktu yang bergulir mengikuti rotasi perputaran bumi mengelilingi matahari. Dan aku membuangnya dengan bermain game MOBA—Multiplayer Online Battle Arena di ponsel.
"Ahh ... sial, gara-gara push rank otakku malah jadi tambah mumet. Mana lost streak dari tadi. Bukannya rank makin naik, yang ada malah jeblok. Anjing lah," keluhku yang langsung mematikan layar ponsel.
Lalu bangkit dari ranjang untuk menuju ke dapur dan membiarkan barang pintar itu di sana. Langkah ini sedikit gontai karena tubuh terasa lemas. Sampai-sampai lutut sedikit gemetaran. Yah—wajar sih, sudah setengah hari ini aku belum makan karena terlalu fokus bermain game. Memang game MOBA itu sangat menyesatkan, mampu membuat orang lupa waktu dan segalanya.
Siapa sih penemu game sesat ini? Jangan-jangan dia iblis yang memang berniat menyesatkan umat manusia. Biar nanti memiliki banyak teman mabar1) di neraka sana. Dasar iblis!
Baru saja tiba di depan pintu kamar dan tangan kanan menyentuh pegangannya yang terasa dingin. Tiba-tiba saja indera penciuman ini menangkap aroma yang sangat khas. Aroma yang selalu jadi pertanda kalau akan ada hal yang tidak menyenangkan di dekatku.
Aroma ini juga mampu membuat perutku bergejolak dan hendak muntah. Apalagi itu berada di dalam ruangan yang sirkulasi udaranya cukup terbatas. Benar-benar pekat dan menusuk hidung. Bau bangkai.