Jurnal Perjalanan Siswa

Alif Rizaldy Azra
Chapter #7

Chapter 7

Jam tujuh pagi, Shina sedang menunggu di ruang tamu.

Jujur saja, aku belum bangun saat itu, aku sebenarnya sudah bangun, tapi aku masih belum bisa bangun dari tempat tidur, rasanya malas, seolah ada tarikan gravitasi yang besar di kasur ku.

Hingga pada akhirnya aku tetap memaksa bangun, menuju toilet untuk sekadar buang aur kecil, menggosok gigi dan mencuci muka.

Setelah semuanya sudah selesai, aku bergegas menemui Shina, ternyata Fandi juga ada sedang menunggu sambil meminum segelas teh.

“Loh, bajumu masih sama seperti yang kemarin Dik?” tanya Fandi.

“Ya” jawabku singkat.

“Oh” respons dari Fandi juga sama singkatnya, lalu lanjut meminum teh.

“Aku mandi dulu” kataku.

“Seberapa lama?” tanya Fandi.

“Tergantung” jawabku.

“Oke” jawab Fandi.

Aku pun bergegas mandi, dari dulu aku sering dibilang lama dalam mandi, jadi aku berusaha keras agar cepat.

Aku sudah mempercepat semuanya, entah itu membersihkan badanku ataupun keramas, tapi tetap saja mandiku tergolong lama, aku menghabiskan sekitar dua puluh tujuh menit untuk sekadar mandi. Lalu memakai pakaian, jadi totalnya adalah tiga puluh menit.

Hari ini aku memakai baju berwarna hijau, aku tidak tahu nama aslinya, tapi menurut internet, nama dari warna bajuku ini adalah Medium Sea Green. Cukup keren untuk nama warna.

Dengan celana pendek berwarna hitam polos di atas dengkul.

Juga tas punggung yang berisi ponsel, uang, dan beberapa hal lainnya.

Aku menemui Shina dan Fandi, ternyata semuanya sudah lengkap datang, menungguku mandi.

Shina dengan sweater berwarna kuning lemon chiffon. Dengan dalaman kemeja, aku tahu karena kerahnya keluar.

Aldi dengan baju polos berwarna hitam, Fandi dengan jaket biru dongker dengan kancing terbuka, terlihat dalamannya adalah kaus polis warna hitam, Erina dengan entah apa itu, terlihat seperti jas dengan kancibng terbuka berwarna hijau tua, dan dalaman berwarna putih polos.

“Bawa kartu pelajar kalian jika ingin masuk perpustakaan gratis” pintaku.

“Ya, siapa pun juga tahu peraturan ini” kata Aldi.

“Dan siapa pun pasti tidak akan melewati kesempatan ini” kata Fandi dengan polos.

“Oke, mari kita berangkat” kata Erina.

“Naik Mini Car ku” kata Shina sambil berdiri.

“Masuk akal, kapasitas hanya empat orang dewasa, tapi kita anak kecil jadi muat-muat saja” jelas Erina.

Lihat selengkapnya