Jurnal Perjalanan Siswa

Alif Rizaldy Azra
Chapter #27

Chapter 27

“Jadi bagaimana?” kata Kin, “Apakah kamu bersedia mendengarkan penjelasanku tentang berbagai macam tipe-tipe hilang ingatan?” lanjut Kin. Ia sedang meminta izin dariku untuk menceritakan berbagai macam tipe-tipe hilang ingatan itu.

“Tapi” kataku, “Apakah itu akan sangat membantu?” tanyaku kepada Kin.

“Menurutku cukup membantu” jawab Kin singkat.

“Menurutmu?” aku bertanya. Bagaimana bisa dia dengan percaya dirinya bahwa ia benar hanya dengan berlandasan ‘menurutku’.

“Ya, aku ini punya pengalaman hidup, salah satunya adalah minum dan makan sambil menonton sebuah film, drama, ataupun sebuah film laga di televisi” kata Kin.

“Dan selama aku makan camilan dan minum minuman saat menonton televisi, akan keluar semacam perbedaan yang paling mendasar” kata Kin.

“Apa perbedaan yang mendasar yang kamu maksud?” tanyaku kepada Kin.

“Rasa dan situasi hati” kata Kin menjawab dengan singkat.

“Tunggu, apa maksudnya?” tanyaku, karena memang aku tidak paham dan mengerti apa yang ia bicarakan.

“Saat aku makan makanan atau camilan apa pun saat aku menonton suatu film, rasa makanan dan camilan itu akan bertambah jadi sangat enak, karena aku memakannya sambil menonton sebuah film” kata Kin.

Sebenarnya, penjelasan dari Kin sama sekali tidak membantu, perkataannya hanya berputar-putar di situ-situ saja dan penjelasannya tidak berkembang sama sekali.

“Apa maksudnya?” tanyaku kepada Kin sekali lagi.

“Maksudnya adalah, saat kamu memakan makanan apa pun itu dan meminum makanan apa pun dari orang yang tidak kamu kenali sambil mendengarkan sebuah cerita, maka itu akan membantumu untuk merasa lebih rileks dan santai dari sebelumnya, kamu juga bisa menikmati makanan atau pun minuman dengan lebih nikmat jika sambil menonton televisi yang menyiarkan film-film laga, hal itu bisa terjadi karena memang saat kamu menonton film, fokusmu itu hanya ada di film itu, sehingga apa pun yang masuk ke dalam mulutmu akan terasa nikmat, karena tidak mungkin kita menonton film dengan durasi sepanjang satu jam tetapi mulut kita hanya diam tanpa mengunyah dan menelan sesuatu” kata Kin sambil tersenyum dan sedikit tertawa kecil saat menjelaskannya.

Aku menatapnya dengan tatapan iba.

“Memang terasa nikmat, tetapi risikonya adalah karena fokusmu hanya ada pada film yang kamu tonton, membuat kamu tidak sadar bahwa kamu menghabiskan banyak sekali makanan dan minuman. Ya aku tahu bahwa itu adalah sebuah tindak keborosan. Selain itu juga kamu akan membuat dirimu rugi beberapa ribu rupiah karena telah menghabiskan camilan dan minuman untuk satu bulan dalam satu jam” kata Kin lagi meneruskan penjelasannya. Kini ia menjelaskannya dengan nada sedikit datar karena mungkin saja ia baru tersadar bahwa hal yang ia lakukan ini sangat boros. Ia terlihat seperti seseorang yang baru saja menemukan pencerahan, tidak terlihat seperti penjahat ruang dan waktu. Terlebih lagi, ia baru tersadar saat aku memberikan tanggapan dengan tatapan iba.

Kin masih bingung karena baru tersadar kesalahan yang ia buat selama ia hidup dengan menghambur-hamburkan uang dan makanan.

“Tidak apa-apa, aku tetap ingin mendengarkan penjelasan tentang tipe-tipe hilang ingatan yang kamu maksud beberapa waktu lalu” kataku sambil meneguk air di dalam gelas yang sebelumnya sudah diberi oleh Kin.

“Baiklah, terima kasih” kata Kin yang pada akhirnya duduk dengan posisi yang benar.

“Jadi, hilang ingatan adalah penyakit yang banyak sekali jenisnya, mungkin lebih dari lima, tetapi walaupun masih bisa dihitung dengan menggunakan jari jemari kita, tetap saja bahwa penyakit ini memiliki banyak sekali jenisnya” kata Kin.

“Yang pertama adalah Amnesia Anterograde, Jenis amnesia ini merupakan gangguan daya ingat terkait peristiwa masa lalu yang masih melekat pada pengidap amnesia jenis ini. Namun, pengidap anemia ini hanya dapat mengingat peristiwa yang sudah berlalu” kata Kin menjelaskan.

“Lalu yang menjadi penyebabnya adalah karena adanya peradangan pada bagian jaringan otak seseorang, akibat dari suatu penyakit. Bisa juga kondisi ini terjadi karena pengidap mengalami keracunan alkohol yang menyerang otak. Nah, akibat dari amnesia anterograde ini, pengidap hanya bisa mengingat kejadian dan peristiwa sebelum mengalami amnesia” lanjut Kin menjelaskan.

“Lalu ada juga Amnesia Retrograde, ini adalah hilang ingatan yang membuat penderitanya akan sulit untuk mengingat kembali kejadian di masa lalu, penyebabnya mungkin saja sang penderita pernah mengalami cedera orak atau pernah operasi di bagian kepala sebelumnya, bisa jadi juga karena kurang nutrisi” kata Kin lagi menjelaskan.

“Lalu yang ketiga adalah Blackout Amnesia, amnesia yang penyebabmya adalah meminum alkohol yang berlebih, yang membuat penderitanya tidak bisa mengingat kejadian-kejadian yang terjadi saat penderita berada di kondisi mabuk karena alkohol. Lalu yang keempat adalah, Transient Global Amnesia, amnesia yang paling mendekati dengan apa yang sedang kamu alami, amnesia ini adalah amnesia total yang membuat kamu tidak bisa mengingat semua kejadian di masa lalu dan penyebabnya adalah karena terjadi cedera di otakmu” kata Kin menjelaskan kepadaku.

“Lalu yang kelima adalah Amnesia Lakunar, amnesia yang membuat penderitanya hilang ingatan secara acak entah itu peristiwa masa lalu atau pun peristiwa yang baru saja terjadi, hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada otak yang terjadi di limbik” kata Kin menjelaskan.

“Yang keenam adalah Amnesia Disosiatif yang menyebabkan si penderitanya tidak mampu mengingat hal-hal yang penting baginya seperti identitas diri dan semacamnya, penyebabnya adalah adanya kecelakaan yang membuat otak trauma atau sang penderita ada pada kondisi stres yang berlebih”

“Dan yang ketujuh atau bisa disebut yang terakhir adalah amnesia yang memiliki nama Amnesia Infantil, atau dengan sebutan lain yaitu childhood amnesia. Amnesia ini mengakibatkan orang dewasa tidak bisa mengingat ingatan atau peristiwa dengan spesifik masa kecil. Penyebabnya bisa saja karena pengidap amnesia jenis ini mengalami reorganisasi otak dengan masuknya berbagai macam hal baru ke dalam otak mereka untuk mereka pelajari” kata Kin menjelaskan.

“Jadi begitulah macam-macam tipe hilang ingatan dan penyebabnya. Apa ini membuatmu sudah mendingan?” tanya Kin.

“Aku sudah meminum minuman yang kamu beri” kataku menjawab Kin.

“Bagus, bagus sekali, itu tandanya bahwa kamu sudah merasa rileks dan santai, lalu apakah kamu juga sudah menyadarinya bahwa memakan makanan dan minuman sambil mendengarkan sebuah cerita adalah suatu kegiatan yang menyenangkan?” tanya Kin sambil menyengir.

“Tidak karena tidak ada makanan di sini” jawabku singkat.

“Awalnya juga aku ingin menyediakan makanan tetapi...” kata Kin terputus. Kata-katanya terputus bukan karena aku memotongnya, tetapi ia sendiri yang membuatnya terputus, mungkin karena ia tidak tahu harus mengatakan apa.

“Apa makananmu itu habis karena kamu habiskan sambil menonton film laga atau drama yang ada di televisi?” tanyaku.

“Lebih tepatnya saluran televisi tertentu, karena sekarang televisi tidak memiliki siaran yang cukup baik dan bahkan tidak menarik bagiku” kata Kin.

“Ah, aku tidak perlu mengobrolkan tentang seleraku terhadap film yang aku tonton, langsung saja ke intinya, apa kamu sudah siap untuk melakukan pengobatan?” tanya Kin.

“Sedikit” jawabku. “Sedikit lagi siap” jawabku lagi.

“Aku akan menunggumu untuk siap” kata Kin

“Bisa aku pergi ke toilet? Aku akan mengumpulkan kesiapanku di sana” kataku meminta izin untuk ke toilet dengan alasan yang sudah kubuat-buat.

“Silah kan, ke sana arah untuk ke toiletnya” kata Kin sambil menjulurkan telapak tangannya ke arah pintu yang memiliki logo dan memiliki simbol toilet.

Aku akhirnya ke toilet itu, membuka pintunya dan menutup pintunya rapat-rapat, lalu ternyata ada dua lorong, ke kanan dan ke kiri. Keduanya arah itu memiliki simbol yang berbeda, simbol gender pria untuk lorong yang ke arah kiri dan simbol yang ada di sebelahnya atau simbol yang ada pada lorong yang ke arah kanan menunjukkan gender wanita.

Lihat selengkapnya