Cowok ganteng itu bisa menjelma makhluk paling berbahaya karena mereka mampu menjatuhkan pertahanan lawan jenisnya hanya lewat sorot mata.
Sebagai cewek yang hampir setiap hari tenggelam dalam cerita fiksi, aku tahu betul perumpamaan itu. Penulis sering menggambarkan pemeran utama laki-laki sebagai cowok bertampang di atas rata-rata. Meskipun dianugerahi karakter yang buruk, si lelaki itu tetap jadi pujaan cewek-cewek dalam cerita, bahkan menjadi pujaan para cewek berjiwa fangirl yang membacanya. Hal itu cukup membuktikan bahwa kegantengan seorang cowok punya pengaruh besar terhadap cewek-cewek. Tidak peduli karakternya bagaimana, orang ganteng tetaplah menjadi orang ganteng. Kodratnya hanya untuk dipuja.
Awalnya aku kira hal semacam itu hanya berlaku di novelnovel, film-film, atau drama-drama yang biasa kunikmati. Namun kemudian, orang-orang di sekitarku membuktikan bahwa hal itu memang berlaku di dunia nyata. Contohnya saja Adrianne alias Kak Adri. Kakak sepupuku yang tinggal serumah denganku. Dia rela menebalkan mukanya demi mendapatkan cinta dari Arsen Arlando, seorang model ganteng yang kebetulan satu kampus dengannya. Kak Adri memasang poster Arsen Arlando berukuran besar di dinding kamarnya. Waktu itu dia bahkan sempat menyatakan rasa sukanya, tapi tidak dihiraukan. Meskipun demikian, sampai saat ini dia belum menyerah dalam upaya mendapatkan hati model itu.
Ketika aku tanya alasannya kenapa dia bisa cinta setengah mati sama Arsen, dia bilang, Arsen itu ganteng. Mereka bahkan tidak terlalu saling mengenal. Namun, hanya dengan melihat “sampulnya” saja, Kak Adri terpesona bukan kepalang.