Just A Moment

Naa Ruby
Chapter #18

Hubungan Rahasia

Keesokan paginya, Alfa dan hampir seluruh anak buahnya mulai menjalankan program yang semalam diusulkan oleh Hedy. Mereka menuju ke sekolah masing-masing sesuai dengan jadwal yang telah terbentuk beberapa hari sebelumnya. Pagi itu Linda hanya berangkat berdua saja dengan Alfa karena Eca mendapat jadwal libur mengajar.

Namun sebelum keduanya berangkat, terdapat keributan kecil di garasi rumah itu.

“Kak Lany beneran jadi masuk kan hari ini? Gak berubah pikiran, kan? Kak Lany emang niat buat gak libur hari ini, kan? Iya, kan?” Rion terus membujuk sembari bergelayut pada bagian samping tas ransel milik Lany.

Lany menghembuskan napasnya keras. “Aku bakal berubah pikiran kalau kamu terus cerewet dan gak mau diam kayak gini.”

Rion seketika diam. Akan tetapi senyum senang terkembang di bibirnya. Laki-laki itu kemudian menghidupkan mesin motor setelah mengeluarkannya dari garasi, dan menepuk-nepuk jok belakang motornya. Memberi isyarat agar Lany segera naik.

“Kamu bukanya libur hari ini?” tanya Alfa yang juga turut mengeluarkan motor.

“Iya.” Lany menjawab. “Tapi aku mau masuk aja. Ini kan hari pertama program kita jalan. Rasanya gak mungkin aku biarin anak-anak jalan sendirian. Dan lagi, nih anak satu dari tadi rese banget minta aku buat masuk hari ini.”

Rion yang merasa tersindir hanya berdeham ringan.

“Rion tumben banget minta temenin. Enggak berani atau masih malas karena ini programnya Hedy?” Alfa bertanya tanpa basa-basi.

“Bukan gitu, Bang. Duh gimana ya, gak bisa dijelasin. Pokoknya hari ini aku mau ada Kak Lany di sekolah.” Rion menampilkan cengiran.

Alfa pun hanya menggeleng-gelengkan kepala. Linda kemudian menaiki bocengan motor Alfa setelah mendapat isyarat agar bergegas naik. Sedari tadi Linda hanya diam, memperhatikan Rion dengan segala tingkahnya. Rasanya gadis itu mengerti alasan utama mengapa Rion sangat tidak ingin jika Lany sampai libur hari ini.

Linda tak lagi memikirkan Rion saat ia dan Alfa tiba di SD Dirgantara 1. Keduanya kemudian langsung berjalan menuju ruang guru yang juga bergabung dengan ruang kepala sekolah.

“Assalamu’alaikum...”

“Assalamu’alaikum...”

Alfa dan Linda mengucap salam berbarengan.

“Wa’alaikum salam...” Seorang guru yang belakangan mereka ketahui sebagai Waka. Kurikulum di sekolah itu menjawab salam.

Selanjutnya Alfa dan Linda menyalami pria paruh baya tersebut, beserta beberapa guru lain yang juga berada di ruangan yang sama.

“Pak Eko, maaf. Pak Fadli apakah belum datang ke sekolah?” Alfa bertanya dengan suara rendah pada sang Waka. Kurikulum saat ia dan Linda sudah duduk dengan nyaman. Ia menanyakan keberadaan kepala sekolah.

“Kebetulan hari ini Pak Fadli ada rapat dengan pengawas. Sepertinya baru besok beliau datang ke sekolah. Memangnya kenapa, Mas Alfa?” Pak Eko balik bertanya.

Lihat selengkapnya