Just A Moment

Naa Ruby
Chapter #19

Mie Ayam

Keesokan harinya, tak seperti biasa, Rion tiba-tiba memaksa untuk ikut rombongan Alfa menuju ke SD Dirgantara 1. Rasanya akhir-akhir ini laki-laki itu selalu saja membuat keributan. Entah apa lagi yang Rion mau kali ini. Linda yang awalnya berencana untuk berboncengan dengan Eca, dipaksa Rion untuk berboncengan dengannya. Benar-benar menyusahkan.

“Rion sama Linda langsung pulang, ya. Kita harus segera nyampaiin pesan Pak Fadli ke teman-teman di basecamp,” ucap Alfa saat mereka berempat berada di tempat parkir sekolah, bersiap untuk pulang.

“Memang mau langsung pulang, Bang. Mau ke mana lagi?” balas Linda.

“Yah, padahal aku pengin ngajak kamu makan mie ayam dulu, loh.” Rion memandang Linda penuh harap.

“Dih, ngapain? Udah ayo buruan pulang!” Linda menepuk-nepuk lengan Rion supaya bergegas.

“Jutek banget sih, Bocil,” sungut Rion, tapi akhirnya laki-laki itu memasang helmnya juga.

Alfa dan Eca hanya menghela napas lemah menyaksikan perseteruan Rion dan Linda yang seperti tak ada habisnya. Keempatnya pun kemudian berlalu, pulang. Sampai di basecamp, kondisi rumah itu sangat sepi. Namun pintu tak terkunci.

“Hari ini siapa yang libur?” Eca bertanya sembari membuka pintu rumah.

“Kayaknya Hedy,” jawab Alfa yang turut memasuki rumah. Rion dan Linda pun mengikuti.

“Bang Hedyyy!” Eca berteriak memanggil. Memastikan bahwa benar ada penghuni di rumah itu.

“Apaan? Gak usah teriak-teriak, Ca.” Yang dipanggil lalu keluar dari dalam kamar. Hedy hanya mengenakan kaos oblong dan celana pendek. Menandakan jika dia memang libur hari itu.

“Bang Hedy libur sendirian?” tanya Eca.

Hedy mengangguk singkat.

“Kok bisa? Harusnya sama siapa?” tanya Eca lagi.

“Sama Kya sama itu tuh.” Hedy mengarahkan dagunya pada Rion. “Tapi kayaknya mereka berdua lagi pengin jadi manusia rajin. Makanya gak ada yang mau libur.”

Linda ber-oh panjang tanpa suara. Akhirnya ia mengerti mengapa Rion pagi tadi memaksa sekali untuk ikut ke sekolahnya, alih-alih libur ataupun mengajar di SD Dirgantara 2 sesuai dengan jadwal.

“Terus yang lain belum ada yang datang, Bang?” Eca bertanya lagi.

“Udah, si Elin. Ada di belakang dia. Siap-siap buat masak katanya. Sambil nunggu Bang Ian pulang belanja.”

Setelah mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang ia lontarkan, Eca pun masuk kamar, diikuti Linda. Sementara Alfa dan Rion duduk di ruang tamu, bersama Hedy.

Lihat selengkapnya