Mei mondar-mandir di depan tv, sedangkan Jefry serius ke siaran pemilu, kelakuan Mei membuat Jefry kesal karena merasa terganggu, Mei membatasi pandangannya ke tv
"Ngapain Lo disitu mondar-mandir."
"Apa aku mendaftar untuk bekerja di kantor law firm Adnan Chandra saja ya, supaya aku bisa lebih dekat."
"Ide bagus." Jawab Jefry sekedarnya.
"Aku bisa ke sana sekarang, semua berkas sudah aku persiapkan."
"Jangan anggap remeh hal kecil apapun, Adnan orang yang cerdas."
"Aku tau, usia 30 tahun ia sudah membuka firma hukum sendiri, kalau nggak cerdas mana mungkin."
"Gue nggak bisa anterin Lo."
"Nggak perlu, nonton aja sampai bego." Seru Mei kesal.
"Dandan yang cantik Mei."
"Of course."
Seluruh berkas memang sudah ia persiapkan jauh hari, Mei tidak ingin lagi menunda untuk tujuannya. Mei berdadan rapi, di hadapan Adnan ia harus berbeda dari kebanyakan.
Mei sampai di kantor Adnan, sepertinya hari ini tujuannya licin, dari jauh ia sudah melihat Adnan sedang berbincang, Mei mendekat tapi pura-pura tidak melihat Adnan, membiarkan Adnan menyapanya duluan.
"Mei." Tepat! Adnan menyapa Mei duluan. Sedangkan Mei pura-pura berpikir untuk mengingat Adnan.
"Pak Adnan, kita bertemu tadi malam kan? Law firm Adnan Chandra, oh ya ampun jadi ini kantor Bapak."
"Ya, ini kantor aku, ada perlu apa kemari."
Mei memperlihatkan map yang di pegangnya dari tadi.
"Aku liat kantor ini perlu pegawai, apa Bapak bisa melihat berkasku."
"Oh, begitu. Tentu Mei, mari ke ruanganku."
Mei duduk, sesekali melirik gestur Adnan, Mei menyodorkan berkasnya. Adnan menerima dan mengamati.
"Kamu berkeinginan di posisi litigation lawyer."
"Betul Pak."
"Kamu pernah di firma hukum Singapura dan Makassar."
Mei mengangguk
"Good experience Mei, jam terbang bersidang di pengadilan lebih 6 tahun dan telah memenangkan banyak kasus."
Mei tersenyum seperti bisa menebak.
"Tapi kamu masih terikat di kantor firma hukum lain, bagaimana caramu membagi waktu jika order melonjak."
"Apa yang di lakukan senior saya, akan kulakukan juga, aku terbiasa bangun jam 2 dini hari untuk mulai mengkaji kasus, saat ini aku terbiasa tidur 4 sampai 5 jam saja."
"Baiklah, kapan kamu mau memulai disini."
"Apa tandanya aku sudah diterima Pak."