Justin & Misteri Puding Merah (bagian 1)

Arzen Rui
Chapter #11

SEBELAS

“Ha! Kau melihatnya? Di tempat itu ada sebuah puding merah. Kau melihatnya, ‘kan?” seru Claire dengan antusias. Claire bangkit dari tempat duduknya, dia maju mendekati TV lalu menghampiriku. “Itulah kasus yang sedang kuselidiki. Kau lihat ‘kan seberapa rumit kasus itu?”

“Iya, iya aku melihatnya. Kau bisa tenang sedikit?” kataku mengantar Claire ke kursinya untuk duduk kembali. “Kejahatan di tempat itu sudah jelas, aku tidak tahu di mana rumitnya. Kau tidak bermaksud untuk membahas sidik jarinya, ‘kan?”

“Bukan bodoh. Apa hanya sidik jarinya saja yang terlintas di kepalamu? Apa kau tidak melihat polanya? Puding merah itu adalah identitas dirinya, hanya cara membunuhnya saja yang berbeda.” Kata Claire dengan sorot mata yang berbinar-binar. Mata birunya sekarang tampak bersinar terang seterang rembulan di malam hari. “Para polisi harus mengingat-ingat kasus yang sudah terjadi sebelumnya, kasus-kasus yang terdapat puding merah di setiap TKP-nya, kalau mereka semua memperhatikannya.”

“Aku baru saja mendengar kasusnya, tentu aku tidak tahu polanya. Apa kau sudah tahu motifnya?” tanyaku.

“Belum.”

“Jika melihat kau seantusias ini, sebaiknya kita cepat-cepat menyelesaikan kasus keluarga penjahat itu. Aku jadi tertarik dengan kasus yang sedang kau tangani,” kataku. “Omong-omong aku penasaran, kau ini detektif swasta atau— ”

“Aku seorang pengangguran. Ayo kita lanjutkan petualangan kita. Kita harus menyelesaikannya secepat mungkin kasus yang biasa-biasa saja ini karena besok kau masih sekolah.” Ujar Claire menenggak habis minumannya, setelah itu berjalan keluar dari restoran. “Ayo cepat!”

Itu menjelaskan kenapa dia selalu berkeliaran dan bersantai-santai di jam-jam sibuk.

“Kau tidak memberitahukanku rencanamu. Sekarang kita berjalan ke mana?” tanyaku.

Lihat selengkapnya