Juwita, hari itu berlalu dengan sangat cepat, apa yang Juwita katakan di hari itupun masih terngiang di kepalaku.
Dua hari telah berlalu dan dia tidak muncul sama sekali di depanku, begitu pula aku, aku memang tidak mempunyai keberanian untuk memanggilnya sama sekali. Aku yang merasakan kepalaku dipukul pun langsung kembali sadar, “Kamu tidur, Aryo? Berani sekali kamu tidur di jam pelajaran bapak?” ucap Pak Eko guru matematika yang terkenal sangat Killer di sekolah ini. Rumor menyebar dengan sangat cepat di telinga siswa-siswi, bahkan di kelas ini. Ada rumor yang menyebut bahwa Pak Eko akan menyiksa siapapun yang berani macam-macam dengannya, ada juga rumor lain mengatakan bahwa Pak Eko akan memberi nilai tinggi pada siswi cantik yang disukainya, meskipun siswi itu bodoh sekali pun.
Punggungku duduk tegak seketika. Pak Eko menatapku marah, “Aryo!” “I..iya Pak?” aku hampir percaya bahwa rumor pertama akan menimpaku. “Maju!” timpalnya. Dengan tawa sinis teman sekelasku aku pun berdiri meninggalkan kursiku.