Kabar dari Priangan

Ridhawd
Chapter #1

Tanah Priangan, Buitenzorg 1930

Wilujeng maca sadayana 🌾🌻 (selamat membaca semuanya)


*******

Buitenzorg-begitulah lidah Eropa menyebutnya. Tapi bagi kami anak bumi, tanah ini adalah Bogor: jantung Priangan yang diberkahi.

Tanah Parahyangan, orang-orang tua menyebutnya tempat para Hyang menitipkan kasih dan anugerah pada segala yang tumbuh dan hidup di atasnya.

Begitulah adanya, tanah subur makmur, mata airnya tak pernah putus mengalir hingga ke hilir, lumbung padi selalu penuh terisi, sawahnya terbentang menyejukkan pandang, hijau, menguning, di bawah kaki gunung salak dan pangrango yang kokoh berdiri agung.

Begitu cantik tanah Priangan ini, molek alam milik Tuhan dengan adat yang terbalut luhur.

Harum tanah basah bercampur dengan padi kering memenuhi rongga hidungnya, petani sibuk masing-masing pada sawah dan ladang.

Pemuda itu memerlukan duduk beristirahat, perjalanan jauh membuat tubuhnya terlihat lusuh, di depannya masih hamparan padi dengan jalan yang membelah, cikapundung leutik seolah memanggil tubuhnya yang letih, sungai jernih dengan hiasan air curug dan bebatuan sebesar gajah menelungkup menjadi pilihannya untuk membasuh.

Lihat selengkapnya