Kabar Tentang Kematian

Iena_Mansur
Chapter #5

Nura #5

Kami kembali bekerja seperti biasanya, berangkat pagi pulang sore saat kami masuk shift pagi. Ribuan karyawan berseragam kini kembali aktif memasuki area pabrik. Saat aku berjalan melewati area parkir, salah seorang lelaki mengalihkan pandanganku yang membuat langkahku terhenti sesaat.

Dika, teman Arya?

"Key, ayo masuk ... kamu ngapain berhenti di depan parkiran?" seru Meli saat aku sedang mengamati seseorang. Aku segera berjalan menyusul mereka.

Kami berada di line produksi yang berbeda sebagai operator. Sambil bekerja, otakku terus berpikir bagaimana caranya agar bisa mendekati Dika dan mendapatkan informasi tentang Nura dan Arya.

Apakah benar Nura sedang hamil?

Apakah ini semua ada hubungan dengan Arya yang merupakan mantan pacarnya?

Waktu begitu cepat berlalu, kubiarkan Meli dan Anis untuk pulang terlebih dahulu. Sepulang kerja aku menunggu Dika di sekitar area parkir. Dengan jeli mataku melihat setiap pergerakannya, karena ini merupakan parkiran pabrik bukan tempat parkir sekolahan yang mudah untuk kita mencari seseorang.

Sebuah motor Vixion berwarna putih terlihat melaju hendak lewat dihadapanku. Segera aku menghadangnya.

"Dika! Tunggu dulu Dik sebentar ... ada yang mau aku bicarakan," teriakku yang menghalangi laju motornya.

"Kamu siapa?" tanyanya, sambil mengingat-ingat ku kembali.

"Owh ... Keyla, ya Keyla, teman Nura kan? Ayo kita pulang bareng," timpalnya kembali sebelum aku menjelaskannya.

Tanpa babibu, aku segera memboncengi motornya. Selama perjalanan kami mengobrol tentang kisah percintaan antara Nura dan Arya. Sengaja aku memancingnya, agar Dika juga ikut serta bercerita tentang sejauh mana kisah cinta mereka.

"Makasih ya Dik infonya dan juga kamu udah nganterin aku," ucapku, saat aku telah sampai di depan messku.

Dika tersenyum dan segera berpamitan.

Ternyata benar, bayi yang Nura kandung adalah anak Arya. Arya memperkosanya saat Nura hendak meminta putus dan tidak mau bertanggung jawab atas kehamilannya.

Brengsek! Sudah kuduga. Awas kau Arya. Akan kuberi kaupelajaran! Kata Dika, hari ini Arya pulang malam. Sekitar jam 11 malam berarti dia akan lewat jalan persawahan yang menuju kosannya. Bakal kukerjain si Arya! Hemmm ....

Aku menyusun sebuah rencana, rencana balas dendam atas kelakuan yang telah Arya lakukan terhadap Nura. Jam 9 malam aku pamit keluar dari mess, dengan alasan mengunjungi sepupuku yang sedang dirawat.

Lihat selengkapnya