Tasbih Ketika Bintang-bintang Terbenam

Fini Marjan
Chapter #2

Kabut (1)

Bintang-bintang terbenam, kabut pekat menyelimuti langit di atas Rumah Sakit Tara Kasih Kota Tangerang. Ketika itu Danuar menghembuskan napasnya yang terakhir di sebuah kamar perawatan khusus gawat darurat pasien Covid-19 pada pukul empat pagi menjelang Subuh.

“Bu Diana, maafkan kami tidak bisa menyelamatkan nyawa Pak Danuar,”ucap Dokter Hendra dengan penuh penyesalan.

Mendengar pemberitahuan dari Dokter, Diana kaget mendengar berita tersebut, kesedihan mendalam menghantam dadanya. Ia tak kuasa menampung kesedihan dan kehilangan terbesar dalam hidupnya itu. Tak hanya kata, bahkan tangisan pun tak mampu ia suarakan, tak mampu ia isakkan sebagai bentuk rasa pedih atas kehilangan.

Tubuh Diana sempoyongan lalu ambruk. Kejadian demi kejadian dan detik-detik yang indah saat hidup bersama Danur menari satu demi satu dalam ingatannya, juga saat-saat indah yang terjadi dua puluh tahun yang lalu. Salah satu peristiwa penting bersama sang kekasih yang tak pernah ia lupakan sepanjang hidupnya ialah ketika Danuar menyatakan keseriusannya ingin mempersunting Diana.

“Aku ingin serius denganmu,”kata Danuar kala itu sambil menyerahkan sebuah bungkusan kecil tepat di hari ulang tahun Diana. Dengan perasaan berdebar segera Diana membuka bungkusan berwarna merah jambu itu, ternyata isinya sebuah cincin emas berukir indah. Cincin itu menjadi simbol keseriusan cinta Danuar kepada kekasihnya Diana.

Lihat selengkapnya