Kagome

Afifah Maulida
Chapter #3

#3 Nafkah Pertama

"Serius, nih, Mbak?" tanya Serayu seakan tidak percaya.


Mbak Murni menganggukkan kepala dengan mantap. "Tentu saja serius to Yu. Karena besok sore mau ada acara keluarga di rumah. Saudara-saudara dari jauh pada datang. Kalau kuenya beli di Babah Liem, mahal. Padahal rasanya masih lebih enak bikinanmu, Yu," ujar Mbak Murni.


"Mbak, tapi uangnya ini kebanyakan. Kalau 10 bolu, biasanya aku jual separuh dari harga yang dikasih Mbak Murni ini." Serayu mengulurkan setengah dari uang yang diterimanya dari Mbak Murni.


Namun, Mbak Murni menolak. "Nggak, Yu. Terima saja. Aku samakan dengan harga di Babah Liem. Sudah dulu ya Yu. Aku mau ngantar Fadli ngaji dulu." 


Meski masih dengan terheran-heran, tapi pada akhirnya Serayu mengangguk juga. Menatap kepergian Mbak Murni dengan hati berbunga-bunga.



Segera Serayu membuka lemari makanan yang ada di dapur itu mengecek bahan-bahan apa saja yang harus dia beli untuk melengkapi kebutuhan pemesanan 10 buah bolu itu. Dicatatnya dengan rapi, dan disimpannya dalam saku baju.


Setelah semuanya tercatat dengan rapi, Serayu bersiap pergi ke toko Bu Nur, toko grosiran yang ada di samping kantor kecamatan. Rasa bahagia memenuhi rongga dadanya.


"Mau kemana?" tanya Melda yang tiba-tiba muncul dari ruang tengah. Serayu menoleh sekilas, lantas pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Melda. Dia merasa tidak perlu menjawab pertanyaan itu. Bahkan ketika Melda berteriak memanggilnya sembari menghardik, Serayu tetap tidak peduli.


Langkah kaki Serayu terasa begitu ringan. Dia berjalan menyusuri pematang sawah untuk sampai ke jalan besar. Lantas naik angkot ke perempatan kecamatan. 


Kiranya Tuhan mempermudah segala niat dan tujuan Serayu. Biasanya angkudes yang jarang lewat, kini sudah nampak begitu Serayu muncul dari pematang sawah yang letaknya sedikit di bawah jalan beraspal itu. 


"Ke kota, Yu?" sapa si supir angkudes itu. 


Serayu menggeleng sambil menyeberang dengan bergegas."Ke kecamatan saja, Mas Tri."


"Ayolah, naik." Sopir angkudes itu menyuruh Serayu untuk bergegas naik. "Sepi sekali hari ini, Yu."

Lihat selengkapnya