Kail Ikan

Oleh: Risa Chamdiah

Blurb

Copyright Cover. @kshnnarattrp

Pernahkah merasa dirimu serupa dengan ikan julung-julung?

Aku merasa diriku serupa.

Sama halnya dengan ikan julung-julung yang terjerat rentakkan arus, terbawa pergi, dan acap kali hampir mati oleh tipu muslihat kail dengan cacingnya.

Aku seperti ikan julung-julung, melalang buana terbawa arus kehidupan bersama luka yang belum usai, hasil dari kail-kail kehidupan orang tua yang diturunkan kepadaku. Sering kali hampir mati, tertipu oleh hidup yang konon katanya akan elok-elok saja

"Jangan nangis! Bego kamu begitu saja nangis. Senyum! Diberitahu orang tua itu nurut, bukannya nangis. Jangan lemah jadi orang."

"Kamu cari saja ustad di Frankfurt, nanti setelah selesai kuliah, kamu ceraikan. Kamu kan cuma barang bekas, masih bagus ada yang mau."

Aku berenang jauh menyebrangi benua menuju Jerman. Kutinggalkan dunia lamaku dengan harap terlepas dari jerat kailnya. Namun, ternyata tak ada yang usai. Kail-kailnya kian banyak hingga sayatannya memenuhi sekujur jiwaku. Pada akhirnya aku kehilangan diriku di perantauan. Nyaris dirangkul maut.

Namun, hanya nyaris, tak benar-benar mati, sebab aku masih ingin berenang bersama ikan julung-julung.

Lihat selengkapnya