Gadis berambut panjang yang memakai baju seragam berlogo SMA Galaksi yang berada di saku baju sebelah kiri itu tengah berjalan melewati panjangnya koridor sekolah.
Banyak yang menatap kagum gadis itu. Wajahnya yang cantik dan tentu prilakunya yang baik membuat hampir semua orang jatuh cinta padanya.
Senyum gadis itu selalu terpancar diwajah putih mulusnya itu. Gadis itu menatap kemudian tersenyum pada orang yang menyapanya.
Pagi hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah kenaikan tingkat. Kini ia berjalan menuju kelas XII IPA 3, kelas yang akan menjadi tempat belajarnya sebelum lulus dari sekolah menengah atas ini.
Namanya Kaira Asyiraya, gadis cantik bak malaikat itu adalah salah satu perempuan kebanggaan sekolah. Prilakunya yang sopan dan kepintarannya dalam akademik maupun non akademik membuat ia disegani dan disukai oleh guru maupun siswa lainnya.
Dirinya terlihat sempurna, sampai orang yang melihatnya lupa kalau ia juga memiliki kekurangan. Kaira terlahir dari keluarga yang penuh dengan kekayaan, hanya saja, ia selalu sendirian sebab tak ada yang menemaninya dirumah kecuali para pembantu dan supirnya.
"Selamat pagi." Langkah Kaira terhenti saat ada orang yang menyapanya sekaligus menghalangi jalannya.
Kaira tersenyum manis pada orang yang ada dihadapannya ini. Tak lupa ia melambaikan tangan dan kembali membalas sapaan selamat pagi.
"Semangat banget kayaknya." Kaira terkekeh sampai matanya menyipit saat mendengar ucapan orang didepannya.
"Masa harus sedih."
"Biasanya kan gak sampai semangat kayak gitu."
"Ini kan hari pertama sekolah Arshan, jadi harus semangat!" Ucap Kaira antusias.
Orang bernama Arshan itu terkekeh kemudian mengacak-ngacak rambut gadis didepannya ini.
"Jangan diberantakin!" Kaira berdecak kesal sambil mengembungkan pipinya.
"Gak udah dibulet buletin gitu pipinya, sayang."
Pipi Kaira merona saat pria dihadapannya ini memanggilnya dengan kata sayang.
"Kok merah sih pipinya? Pake blash on nya kebanyakan ya?" Tanya Arshan jahil.
"Aku gak pake blash on! Lagi pula kamu bilang aku sayang. Kita pacaran aja nggak!"
Arshan memajukan sedikit wajahnya, kemudian tersenyum jahil.
"Itu kode ya?" Tanya Arshan sambil menaikan alisnya beberapa kali.
"Apaan sih!" Kaira memalingkan wajahnya sebal.
Arshan tertawa membuat lesung pipinya terbentuk jelas.
"Kamu kok ketawa?"
"Lucu aja."
Kaira memutar bola matanya malas, lalu berjalan menuju kelasnya menghiraukan Arshan.
Arshan terkekeh pelan. Ia tahu gadis itu sedang memberinya sebuah kode atau peringatan untuk memperjelas hubungannya. Tapi, Arshan belum menemukan waktu yang tepat untuk itu.
Arshan Danialaza, laki-laki berparas tampan dengan tinggi badan yang lumayan tak lupa tubuhnya yang atletis, Arshan juga memiliki lesung pipi yang membuanya tambah manis.
Kedekatan Kaira dan Arshan memang sudah bukan rahasia lagi. Banyak yang patah hati karena kedekatan mereka berdua.