Gadis berambut panjang itu kini tengah mengamati area ruang keluarganya, tak ada orang lain selain dirinya disana, selalu seperti itu.
Gadis yang tak lain adalah Kaira itu menatap sendu ke arah figura foto yang ditempel di dinding, ia merindukan kedua orang tuanya.
Kaira menghela napasnya pasrah, apalah daya orang tuanya yang selalu sibuk di luar negri. Keluarganya memang harmonis, hanya saja jarak yang membuat Kaira bersedih.
Sudah beberapa bulan ini ia tak bertemu kedua orang tuanya, bahkan hanya sekedar telepon pun tidak. Kaira hanya tinggal berdua dirumah sebesar ini dengan pembantu setia keluarganya.
Kaira menatap layar ponselnya yang menyala ,tertera nama Arshan disana, dengan cepat ia segera mengangkat telepon itu.
"Hallo, assalamualaikum" Sapa Kaira.
"Waalaikumsalam" jawab Arshan
"Ada apa? tumben kamu nelepon sore gini?" Ucap Kaira sambil melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 15.21.
"Hari ini, Lo ada acara gak?" Tanya Arshan di sebrang sana.
"Kayaknya ngga, kenapa emang?"
"Berarti bisa dong ke rumah gue?" Tanya laki-laki itu.
"Emang ada apa?"
"Ketemu mami sama Shania, mereka mau ketemu katanya, kangen." Ucap Arshan.
Kaira terkekeh atas jawaban Arshan.
"Mereka atau Orang yang telepon sih yang kangen?" Tanya Kaira dengan kekehan.
"Kalau gue sih tiap detik gue kangen."
"Halah gombal! Dasar fakboi."
Di sebrang sana Arshan tertawa mendengar jawaban Kaira. Bagaimana gadis itu mengira ia orang seperti itu?
"Bentar lagi gue jemput ya."
"Iya, aku juga mau siap siap dulu."
"Dandan yang cantik ya, sayang."
"Diem deh, gak boleh sayang-sayangan."
"Iya deh, friendzone ku."
"Apaan sih, aku tutup teleponnya, bye."
Kaira memutuskan sambungan teleponnya. Ia mengulas senyum, seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitiki perutnya.
Arshan yang manis membuat dirinya seolah menjadi perempuan yang paling istimewa.
---
Kaira tersenyum pada laki-laki yang tengah bersandar pada mobil sambil memutar-mutar kunci mobilnya.
Arshan juga ikut tersenyum saat Kaira mulai mendekat. Penampilan Kaira yang memakai dress selutut berwarna biru, membuat Arshan terkagum-kagum.
"Cantik." Gumam Arshan.
"Ayo!"
Arshan membukakan pintu untuk Kaira, dengan senang hati Kaira menerimanya.
"Kamu Cantik." Ucap Arshan saat Kaira akan masuk kedalam mobil.
Kaira yang mendengar ucapan Arshan pun menunduk malu. Wajahnya yang putih itu kini berubah merona.
Arshan yang melihat Kaira tersipu pun hanya terkekeh. Ia menyukai Kaira saat tersipu malu seperti itu.
Arshan menuntup pintu penumpang, lalu memutar untuk kembali ke tempat kemudi.
"Emang ada acara apa sih?" Tanya Kaira saat Arshan sudah mengemudikan mobilnya.