20 MEI 2025
Arkael Luminus
Hari ini, seperti biasa. Suasana rumah selalu ramai oleh celotehan anak-anak yang bermain dan bercanda bersama.
Aku beranjak ke dapur, menghampiri seorang perempuan paruh baya yang terlihat sibuk dengan kegiatannya di depan kompor. Ibu Nuri, pengurus panti yang sudah kami anggap seperti ibu sendiri, dia sedang menyiapkan masakan untuk makan siang anak-anak.
"Kael!!!" Aku menoleh ketika seseorang memanggilku. Menatap seorang perempuan cantik yang memasuki dapur dan mendekat ke arahku.
"Sekarang ultahnya Ethan. Ayok antar aku ke toko kue!" Dia adalah Jyoti. Perempuan cantik bermata bulat yang selalu mengingatkanku dengan 'seseorang'.
"Nggak bikin sendiri aja? Biar irit."
"Aku mana bisa, Kael .... " Bibirnya selalu cemberut jika mengakui hal-hal yang tak dikuasainya, dan aku selalu gagal menahan tawaku melihat raut wajah itu.
"Mas Kael bisa tuh, Jyo. Minta ajarin bikin kue tart sana." Bu Nuri menimbrung percakapan kami.
"Hahh? Beneran, Bu?" Jyoti melirikku dengan tatapan ragu.
"Bener dong."
Aku menatap Jyoti sembari menaikkan satu alisku. Bermaksud pamer.
"Wah, kalo gitu ayok pergi beli bahan buat kuenya!" Aku hanya terseyum kecil dan mengangguk mengiyakan.
Aku berpamitan dengan Ibu Nuri untuk keluar menemani Jyoti
Kami berjalan beriringan keluar rumah, di iringi berbagai pertanyaan dari anak-anak yang penasaran kemana kami akan pergi.
"Mas Kael pacaran mulu sama Kak Jyo!" Salah satu dari mereka menyeletuk dengan muka cemberut. Dia adalah Cia, bocah perempuan berumur 8 tahun yang sangat dekat denganku. Dia selalu cemburu jika aku bersama dengan seorang perempuan, apalagi dengan yang seumuran seperi Jyoti.
"Iya, nih! Uuuuuuuu,"
"Waduh." Aku tertawa menanggapi tingkah anak-anak yang sering sekali seperti ini.
"Utututu sayangku ...." Dan Jyoti selalu menanggapi sikap anak-anak dengan baik.
"Pinjem Mas Kaelnya dulu sebentar, ya. Ntar pulangnya Kakak bawain eskrim, oke?"