Kota X, 2012
Bulan : "Rinduku, sesalku, inginku... hadirkan ilusi tentangmu. Setidaknya untuk sekarang aku hanya miliki ilusimu..."
Di bumi ini, bernaung langit biru awal kisah bermula, kisah yang terus berlanjut tak ingin berakhir. Hembusan angin berbisik membuat kita saling bertatap. Penuh arti mempertemukan kita, berahasia menyembunyikan sosokmu dari diriku...
Aku menatap melalui jendela dihadapanku, jendela yang diselubungi tirai putih tipis. Mengamati jalan dengan segala pergerakan disana. Entah itu kendaraan yang sesekali meramaikannya dari kedua ujung jalan, menderukan pelan mesinnya atau meraungan keras seakan tak sabar atau justru pamer. Entah itu orang-orang berbagai kalangan usia yang melintasinya..., seorang diri, berdua atau berkelompok, terkadang melangkah berjauhan tampak begitu kaku, terkadang merangkul begitu akrab, dan terkadang berlari.
Aku masih menatap diam menembus jendela yang tertutup. Setelah bertahun-tahun lalu kamu menghilang, kemudian suatu waktu Rania pergi. Beberapa tahun setelah dirimu, seperti mengikuti jejakmu Rania bersama keluarganya memutuskan tak lagi disini. Mereka pergi, mencari peruntungan di luar daerah ini. Suatu tempat di luar sana yang tak ku tahu dimana, hanya desas desus yang mengatakan jauhnya tempat itu. Seperti hal-nya aku yang tak dapat mencegah kepergianmu, begitupula dengan Rania. Sekejab, sosokmu dan Rania muncul dihadapanku. Namun kemudian kamu berbalik dan melangkah pergi. Sesaat aku memandangi punggungmu, sementara Rania yang menatapku kemudian berbalik dan turut melangkah. Dalam sepersekian detik sosokmu maupun sosok Rania terus mengabur, menghilang bagai serpihan angin. Sekarang aku tak miliki apapun, Rania bahkan kamu tak ada disisiku.
--