Kala Bulan dan Fajar

el tsuki
Chapter #14

Bagian 7 : Sebuah Nama (Sesi Bulan)

Bulan : "Bagaimana sebuah nama mampu mengekangku? Membuatku berpaling penuh harap, padahal ku tahu itu semu..."

Mara berjalan di samping kiriku dengan ceria, sembari sesekali bergantian menoleh pada bundel tipis ditangannya dan mengajukan beberapa materi dibundel padaku. Kami berbincang sementara Vian yang berada dikiri Mara melangkah dengan cemberut. Vian melirik, kemudian... "Haaaa gue salah bikin teori. Gimana nih?" tiba-tiba berseru heboh, membuat aku dan Mara menoleh.

Mara tersenyum miris, "Rasain!" berganti mendengus kesal.

"Makanya dengerin gue. Ngak percaya sih," lanjutnya.

Sementara Vian menekuk wajah, bergantian melirik Mara dengan tak kalah kesal.

"Lagian kesimpulan kamu bener kok Vi. Ngak pa-pa lah ngak dapet nilai A," aku menengahi pertengkaran kecil mereka.

Vian menoleh padaku dengan sedikit lega, dia membuka mulut hendak menyampaikan sesuatu namun drrr... telepon genggam Vian berdering pelan.

Vian merogoh ransel coklatnya, mengeluarkan telepon genggamnya. "Iiih ngapain buk Wi manggil gue?" Vian berseru heran sembari memperhatikan telepon genggamnya.

Aku dan Mara mengernyit, "Hah?" Mara menimpali kemudian.

"Ini...," Vian mengangsurkan telepon genggamnya yang menampilkan percakapan grup. Dimana terlihat pesan dari salah satu dosen kami, buk Wi meminta Vian ke jurusan.

"Aneh kan? Ngapain coba nyari gue?" Vian menoleh padaku lalu pada Mara.

"Jangan-jangan masalah jawaban kuis lo tadi. Hati-hati lo...,"Mara menyipitkan mata.

Vian mendelik, "Nakutin ah Ra."

"Ya udah pergi sana buktiin bener ngaknya," Mara berkeras.

"Temenin kek," Vian memelas.

Lihat selengkapnya