Kala Bulan Menemui Malam

Devi Wulandari
Chapter #23

Cinta

Di halte depan sekolah Hanin. Yudha duduk bersebelahan dengan Hanin sembari memakan es krim.

Lelaki itu masih memakai baju sekolah, begitu juga dengan Hanin.

"Jadi, malam itu. Tiba-tiba Caca nelpon gue, dia bilang pengen ketemu. Gue temuin dia, di hotel."

Flashback on ....

Malam itu, setelah Hanin dan Caca berbincang tentang hidup mereka. Caca menelpon Yudha dan mengajaknya bertemu.

Setelah Yudha sampai di kamar hotel, ia melihat Caca yang duduk sendirian di dekat kasur dan membelakangi pintu. Pintu itu pun ternyata memang sengaja tidak ia kunci.

Yudha langsung menghampiri Caca sembari memeluknya dari belakang lalu mencium pipi Caca berkali-kali. Tidak ada status pacaran di antara mereka, dan ini sudah hal lumrah dilakukan bagi mereka berdua.

Caca melepaskan pelukan Yudha, lalu beranjak dari duduknya, berdiri di hadapan Yudha, lalu memeluknya erat.

"Aku butuh pelukan dari seseorang saat ini," ucapnya di dada bidang Yudha. Lelaki itu tersenyum, lalu balas memeluknya dengan erat. Sangat lama mereka saling menimati hangatnya pelukan dari satu sama lain.

Setelah itu, Caca melepaskan pelukannya pada Yudha, lalu beranjak ke kasur dengan menarik tangan Yudha.

"Aku pengen cerita banyak malam ini, dengerin ya," ujar Caca sembari berbaring di kasur.

Yudha pun langsung duduk di kasur, mengambil satu bantal lalu meletakkan di pahanya. Caca tersenyum, artinya Yudha paham dengan apa yang ia inginkan.

Caca langsung meletakkan kepalanya di bantal itu, lalu memeluk guling. Sedangkan Yudha bertugas mendengarkan ceritanya sambil mengelus rambut Caca dengan lembut.

Malam ini, mereka begadang hanya sekedar berbagi cerita masa kecil yang sama-sama tidak seindah yang lain. Sesekali Caca meneteskan air mata sembari bercerita. Yudha jugalah yang akan menghapus air mata itu.

Rasa senang Yudha rasakan saat mendengar cerita-cerita Caca. Setidaknya ada secercah harapan yang mengatakan bahwa Caca sudah nyaman untuk berbagi cerita dengannya.

Flasback off

Hanin tersenyum mendengar semuanya.

"Kita nggak ngapa-ngapain kok, sumpah! Kita cuma tidur bareng, itu pun gue duduk," Yudha meyakinkan, karena ia takut Hanin mencurigainya.

"Iya-iya."

"Memang cinta itu nggak mandang usia ya. Padahal gue seumuran sama lo yang keponakannya," kata Yudha tanpa menatap Hanin.

Lihat selengkapnya