Kala Bulan Menemui Malam

Devi Wulandari
Chapter #27

Bidadari Sekaligus Malaikat

Langkah kaki Hanin terhenti saat mendengar gelak tawa dari lelaki dan perempuan di ruang tamu rumahnya. 

Jam menunjukkan pukul tiga dini hari, dan ia kelaparan lalu hendak ke dapur. 

Hanin memperhatikan siapa yang sedang tertawa bersama Caca di bawah sana. Hanin memelankan langkahnya. Lalu memperhatikan dari atas, ruang tamunya itu tampak remang-remang. 

"Hahaha .... Nggak gitu, kan namanya nggak sengaja," suara lelaki itu. 

"Yudha," gumam Hanin. 

Hanin baru bisa dapat melihat dengan jelas Yudha dan Caca di sana. Mereka duduk berhadapan, dan seperti sedang asyik sekali saat ini. 

Bahkan tawa canda tak henti-hentinya terdengar. 

Hanin tidak mau mengambil risiko lagi, ia segera berbalik badan dan beranjak menuju kamarnya. 

Tiba-tiba saja mereka terdiam, Hanin jadi penasaran. Hanin kembali menoleh, dan ia hanya bisa menggelengkan kepala melihat Yudha yang mengecup mesra pipi Caca.

"Astaghfirullah," ucap Hanin pelan kemudian pergi. 

Perutnya yang lapar akan ia tahan dulu saat ini, ia tidak mau kejadian yang sama terulang lagi dan lagi. 

Hanin mengambil HandPhone-nya, lalu membuka ruang chat dengan Hanan. Lelaki itu masih online, dan keuntungan bagi Hanin.

Hanin mulai mengetikkan sesuatu di layar ponselnya. 

Hanin. 

Nan, Hanan. 

Hanan. 

Apa? Ada masalah?

Caca? Lapar?

Hanin.

Nggak.

Hanan.

Terus?

Hanin. 

Mau nanya sesuatu tentang Yudha. 

Hanan. 

Lain kali jangan gitu ya, what the fuck man. 

Hanin mengerutkan kening saat membaca balasan chat dari Hanan. "Apaan sih ni?" 

Hanin.

Maksudnya apaan sih.

Hanan.

Lihat selengkapnya