Sekarang, hubungannya dengan ketiga perempuan yang dikenalnya lewat aplikasi jodoh online sudah mencapai dua bulan. Setiap hari mereka saling berbalas pesan untuk menanyakan tentang kabar dan lain-lain. Arfi juga masih intens bertemu dengan mereka, jika memang ada waktu yang pas. Dengan Kania, Arfi pernah bermain di pusat permainan. Disana mereka bermain permainan basket, motor-motoran, tembak-tembakan dan game dingdong lainnya. Sementara dengan Lenka, dia sudah bisa mengajaknya bermain diluar rumah. Mereka pernah bermain bungee jumping dan membeli pakaian bersama. Sedangkan Azizah, dia diajari melukis olehnya dan juga diajari bermain skateboard. Walau masih sangat amatir, tetapi Arfi masih terus berusaha membuat Azizah terkesan.
Setelah mengenali mereka selama ini, Arfi pun otomatis sudah makin mengenal mereka secara mendalam. Kania adalah seorang putri dari Ayah yang bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan swasta dan Ibunya adalah pegawai di bagian administrasi. Kania hidup dengan berkecukupan karena dia bisa kuliah di kampus yang biayanya mahal dan memiliki mobil. Sedangkan dengan Lenka, dia adalah seorang siswi SMA yang cukup cerdas. Ayahnya sudah meninggal dan Ibunya adalah tukang jahit dan seorang pekerja lepas di wedding organizer. Lenka juga memiliki kakak yang bekerja sebagai pegawai bank. Sementara Azizah, dia adalah seorang pegawai butik. Tiap hari, dia pulang pergi menggunakan motor matik miliknya. Ekonomi keluarganya bisa dibilang pas-pasan dan masih memiliki cicilang hutang rumah.
Mereka bertiga juga sama-sama menilai Arfi sebagai lelaki yang baik. Arfi sering kali mentraktir mereka bertiga dan sering mengantar jemput ketika mengajak bermain bersama. Kania tidak sabar memacarinya sebab Arfi merupakan tipe ideal untuknya. Dia sangat menyukai pria yang tinggi, berkulit terang, rambutnya pendek dan tidak pelit. Lenka pun memiliki rasa yang sama, tetapi dia menutupi rasa sukanya itu. Dia adalah tipe pemalu dan tidak mau memulai aksinya terlebih dahulu. Sementara, Azizah menganggap Arfi sebagai teman laki-laki barunya. Memang, dia berkenalan dengannya lewat aplikasi pencarian jodoh, tapi sebenarnya, dia hanya iseng-iseng saja bermain aplikasi tersebut.
Teman sekelasnya, Babeh, terus menagih janji kepada Arfi yang katanya akan segera memiliki pacar. Arfi pun menjadi berang, namun dia masih mencoba bersabar. Arfi mengatakan kepada Babeh untuk menunggu karena dia sedang memilah-memilih pacar bukan untuk asal pilih saja. Memang, semenjak dari awal kuliah, Arfi terus menerus menjomblo dan hanya sering terlihat bermain dengan teman-teman prianya saja. Sering kali, dia berduaan dengan Miftah sehingga sering terkena sindiran oleh teman-temannya. Sebenarnya, dia berduaan dengan temannya yang Miftah itu dikarenakan mereka sama-sama menyukai game dan juga sepakbola. Meskipun begitu, Arfi tetap memberikan diskon saat Babeh dan teman-teman lain mendatangi bengkel milik Ayahnya untuk merawat kendaraan milik mereka masing-masing. Arfi diajari baik oleh Ayahnya dalam berbisnis dan beretika dalam bersosialisasi.