Kala Cinta Bukan Berwarna Merah

ab
Chapter #4

EPISODE 4

Liburan semesternya pun dimulai, Arfi mengajak Lenka untuk berlibur ke Kepaulauan Seribu untuk bermain jetski, menaiki perahu, dan berjalan-jalan. Mereka berangkat dari Bandung sejak pagi hari dan pulang kembali pada saat malam hari tiba. Mereka pun melanjutkan liburan semesternya dengan menjadi sales cluster perumahan yang ditujukan untuk keluarga muda. Arfi merencanakan aktifitas ini untuk membantu perkuliahan Lenka dan memanfaatkan liburan yang bermanfaat. Walaupun penghasilan dari pekerjaan itu tidaklah banyak, tapi sudah mencukupi untuk jajannya Lenka serta untuk ongkos kuliah tatkala dia tidak bisa mengantar jemput.

Hubungan mereka saat ini sudah mencapai bulan ke tujuh. Mereka cukup romantis dan jarang sekali bertengkar. Sekilas, hubungan mereka terlihat seperti persahabatan dibandingkan dengan pacaran dikarenakan satu sama lainnya tidak saling menggombal, merayu, dan memberikan kejutan-kejutan. Malahan, hubungan asmara mereka terlalu banyak dibumbui oleh motivasi-motivasi serta kata-kata dukungan yang banyak berasal dari Arfi. Namun Lenka tidak masalah dengan itu karena dia suka lelaki yang bijak dan pembimbing seperti sosok Ayahnya. Lenka sangat bersyukur memiliki pacar yang seperti itu dan sangat tidak mungkin untuk berpindah ke lain hati. Dia yakin kalau Arfi adalah pria yang dikirimkan Tuhan untuk menjadi penerus Ayahnya yang sudah tiada.

Ibu dan Kakaknya Lenka pun bersyukur dengan hubungan mereka yang sehat dan harmonis. Ibunya Lenka sampai-sampai menitipkan anaknya kepada Arfi untuk dia jaga ketika berada di kampus. Ibunya juga melihat Arfi sebagai sosok lelaki yang memiliki kepemimpinan yang baik seperti Almarhum Suaminya. Meskipun Ibunya tahu Arfi masihlah anak kuliah, namun kedewasaannya sudah terlihat dan nampaknya pikirannya sudah matang. Kakaknya Lenka pun berpikiran sama, dia yakin kalau Arfi adalah pria yang akan membuat adiknya bahagia dan selalu bisa setia menjaganya.

Di kampus, Arfi lebih senang berkumpul bersama teman-temannya dibandingkan berpacaran. Dia sering berkumpul bersama Miftah, Dede, Tari, dan Nina. Mereka sudah saling mengenal sejak menjalani orientasi sebelum masuk perkuliahan. Miftah adalah seseorang teman yang sangat akrab dengannya sebab dia adalah pecinta game. Sedangkan dengan Dede, dia adalah seorang teman yang memiliki wawasan yang luas tentang bisnis karena Ayahnya adalah importir barang-barang yang berasal dari kawasan Asia. Sementara, Tari dan Nina, keduanya adalah perempuan yang sangat menggemari film-film drama Korea. Dan secara kebetulan, Dede memiliki garis keturunan dari Korea. Dari awal pertemuan Tari-Dede, Tari sudah menunjukan ketertarikannya kepada Dede sampai mereka akhirnya berpacaran.

Lihat selengkapnya