Dikarenakan pekerjaannya, Arfi terkadang harus bolak-balik pergi Bandung-Jakarta untuk rapat tentang kinerja karyawan dan usaha peningkatkan potensi karyawan. Dia bersama para seniornya melaporkan beberapa poin yang harus diperbaiki guna membuat karyawan loyal dan bekerja dengan rasa nyaman serta mendapatkan jaminan keamanan. Dibalik kesibukannya itu, Arfi menjadi dekat dengan seorang perempuan yang bernama Dira. Pernah suatu hari, mereka makan berdua di pinggir jalan dan berbincang pekerjaan pada awalnya, lalu sampai pada akhirnya berbincang tentang hubungan asmara. Dira bercerita bahwa dirinya masih berpacaran, namun tidak yakin dengan pilihannya tersebut. Dan sekarang, Dira masih membuka kemungkinan untuk mencari pasangan baru. Lama-kelamaan, Arfi pun menceritakan tentang hubungan percintaannya juga. Dia menceritakan tentang hubungannya yang tanpa dilandasi dengan cinta yang utuh karena bercampur dengan rasa kasihan atau iba. Arfi juga membuka kemungkinan untuk mencari pengganti pasangannya yang sekarang, namun belum menemukan orang yang tepat. Sejak saat itu, mereka menjadi dekat dan sering berbincang secara langsung maupun melalui chat. Mereka juga mencoba berkencan dan juga makan malam bersama. Mereka berdua menuangkan semua isi hati mereka sehingga masing-masing dari mereka pun mengetahui tentang masalah yang dialami oleh rekan sekerjanya itu. Mereka menjalani hubungan yang dekat itu selama 2 bulan dan pada akhirnya Arfi memutuskan untuk tidak melanjutkannya dikarenakan tidak mau berkhianat pada Lenka.
Sebab kesibukan Arfi yang terus menerus, Lenka juga sempat berpikir untuk mencari penggantinya. Namun dia mencegahnya dikarenakan baginya sulit mencari lelaki seperti Arfi. Dia juga pernah beberapa kali pulang bersama dengan temannya di kelas karyawan yang kebetulan kantornya berdekatan. Tapi setelah dia tahu perbuatan itu akan menimbulkan masalah, Lenka pun mulai kembali mandiri dan pulang pergi ke kampus dengan menggunakan motornya sendiri. Walaupun menjadi jarang bertemu, Lenka tetap setia menunggu saat dia lulus dan setelah itu menikah dengan Arfi. Karena dia sangat ingin terus bersamanya dan selalu ingin terus disisinya.
Setiap minggu, mereka bertemu hanya sekali dan hanya beberapa jam saja. Mereka biasanya hanya makan malam bersama atau menonton film bioskop. Tiap kali bertemu, Lenka terlihat sangat kecewa dengan muka yang tertekuk dan bibirnya menjulur kedepan. Arfi yang kasihan dan juga masih memiliki sedikit rasa cinta kepadanya mencoba menghiburnya dengan kejutan cuti yang akan dia ambil. Lenka pun senang dan tidak sabar menunggu hari dimana dia bisa bersama dengan Arfi dalam waktu yang cukup lama. Dua minggu kemudian, Arfi dan Lenka pergi bersama ke Lembang untuk jalan-jalan pada pagi hari, meminum minuman hangat, makan jagung bakar, dan ke salon juga. Di salon itu, Arfi hanya dipijat saja, sedangkan Lenka di lulur seluruh tubuhnya, dirawat rambut dan kukunya juga. Semua perawatan Lenka dibayar oleh Arfi.
Setelah itu, mereka pergi ke pemandian air panas dan juga berenang disana. Sore harinya, mereka berjalan-jalan dan juga berbelanja pakaian. Malam harinya, mereka makan malam dan mengobrol tentang kesibukannya masing-masing. Arfi menanyakan kuliah Lenka yang sudah menuju semester akhir dan Lenka menanyakan tentang pekerjaan Arfi di kantornya. Lenka menjawab bahwa kuliahnya cukup lancar dan pergaulannya di kelas karyawan juga cukup baik. Dia merasa masih junior sebab kebanyakan dari mereka, umurnya sudah diatasnya. Hanya beberapa orang saja yang seumuran dengannya dan Lenka pun belajar menjadi dewasa sebab keadaannya tersebut. Sementara, Arfi menjawab bahwa dia senang dengan tempat kerjanya karena managernya yang selalu mendukung timnya dan juga teliti dalam menilai persoalan. Meskipun, mereka sudah bertemu dengan waktu yang cukup lama. Arfi belum juga merasakan rasa cinta yang sebenarnya. Dia masih merasa hampa dan kosong ketika bersama dengan Lenka.