Kala Cinta Bukan Berwarna Merah

ab
Chapter #10

EPISODE 10

Hal itu membuat Arfi terenyuh dengan perbuatan yang dilakukan kekasih pertamanya itu. Kebaikan hati Lenka membuat perasaannya menjadi aneh kembali. Ada rasa ketertarikan kepada Lenka yang selama ini tidak dia rasakan. Sekarang, pandangan Arfi kepada Lenka pun berangsur-angsur berubah menjadi perasaan suka. Seminggu pertama yang dia rasakan begitu bahagia dan ada rasa-rasa yang memberontak untuk segera bertemu dengannya. Arfi pun terseyum dan bahagia dengan perasaan yang baru dia rasakan setelah 2 tahun lebih ini. Dia pun tidak megerti darimana datangnya dan mulai menyesal telah mencari pengganti Lenka dengan mengorbankan uang puluhan juta juga. Arfi pun memulai lagi pertualangan cinta yang tertunda selama ini bersama Lenka. Arfi memulai dengan membelikan Lenka bunga, membelikan boneka, dan cincin emas seberat 3 gram. Lenka tidak menyangka kalau pacarnya itu akan memberikan cincin dan juga kaget karena tiba-tiba menjadi begitu romantis. Lenka tidak curiga sedikit pun dengan perlakuan Arfi yang mengejutkan ini dan lebih berpikir positif saja. Dia anggap perlakuan spesial ini sebagai tindakan pembayaran atas hubungannya yang selama ini merenggang. Arfi pun menjadi lebih sering mengajaknya berkencan seusai dirinya pulang dari pekerjaannya. Kejutan demi kejutan juga menjadi sering dia berikan kepada Lenka.

Sebulan memadu kasih dengan Lenka, Arfi juga tidak melupakan kekasih keduanya itu. Dia tetap berkomunikasi dengannya dan juga masih bertemu, walaupun hanya menjadi sebulan sekali. Perasaannya terhadap Suci juga masih membara, namun bara cinta dari Lenka sekarang lebih besar dan panas. Arfi merasa bodoh atas perlakuannya selama ini dikarenakan telah mensia-siakan kebaikan hati Lenka. Dia tidak sadar bahwa perempuan yang selama ini menemaninya itu penyabar. Dia kecewa kepada dirinya sendiri karena sudah mengikuti keegoisannya. Sekarang, dia pun menjadi bingung dengan hubungan percintaannya dengan Suci harus dibawa kemana. Dia berharap tidak akan ketahuan selingkuh oleh keduanya dan berharap bisa memilih keputusan yang benar. Arfi pun menunggu, apakah rasa terhadap Lenka ini sementara atau akan bertahan selamanya. Dia juga tidak akan memutuskan Suci karena dia tidak mau bertindak gegabah. Dia akan memikirkannya dengan matang-matang agar nantinya dia tidak menyesal. Sambil menunggu semuanya terbukti dengan waktu, sekarang dia akan memfokuskan diri kembali pada karirnya.

Kinerja di kantornya pun meningkat disebab oleh tambahan semangat yang baru saja merasukinya. Dia juga membuat proposal untuk mengefektifkan waktu kerja pegawai dengan teknologi mesin terbaru sehingga jumlah produksi mencapai target dengan jam kerja yang dipersingkat. Hal itu akan menimbulkan kebahagiaan bagi para pekerja dan juga meminimalisir terjadinya human error. Dia juga membuat tim pencari makanan untuk para karyawan agar karyawan tepat waktu datang setelah beristirahat. Managernya pun menilai Arfi sebagai karyawan yang aktif berinovasi dan bisa diandalkan.

Suci yang merasa hubungan asmara menjadi meredup pun mulai curiga. Dia merasa ada yang mengganjal dalam hatinya. Arfi yang dahulu perhatian, sekarang tiba-tiba menjadi agak cuek. Suci pun berniat untuk menelusuri tentang kekasih barunya itu. Dia penasaran dengan pekerjaan Arfi yang terlihat begitu sibuk sampai-sampai tidak bisa menganggkat telepon darinya. Dia juga akan mendekati teman kerja Arfi untuk mencari tahu tentang sosok pacarnya saat sedang berada di kantor. Ketika rencana sudah disusunnya, dia pun tinggal melaksanakannya dengan segera. Jadi, Suci menyiapkan waktu untuk pergi ke Bandung selama 3 hari bersama teman-temannya. Dia sampai rela berjuang mengemudikan mobilnya hanya untuk pergi mencari tahu kebenaran tentang kekasihnya itu. Sesampainya di Bandung, dia bersama teman-temannya menyewa sebuah hotel. Suci juga segera mencari tahu alamat rumah Arfi dengan menanyakannya langusung kepadanya. Ketika alamat sudah didapatkannya, dia pun berencana mengikuti aktifitas Arfi seharian pada esok harinya. Besoknya, Suci pun membuntuti aktifitas Arfi dari depan rumah, tempat bekerja, sampai pulang dari kantor. Arfi berangkat menggunakan mobil pribadinya menuju kantor. Di kantor Arfi, Suci menanyakan kepada satpam dan juga dua orang pegawai di kantor tersebut tentang sosok Arfi. Jawaban dari mereka, yakni Arfi adalah karyawan yang kinerjanya baik, bersikap baik kepada semua orang dan sering menolong.

Suci pun tidak lupa menanyakan tentang pasangan Arfi, satpam tidak mengetahuinya sedangkan salah satu karyawan mengetahui jawaban dari pertanyaannya. Karyawan itu menjawab bahwa Arfi memiliki pasangan yang saat ini sedang berkuliah. Seketika hatinya menjadi panas, amarahnya memuncak serta air matanya mengalir deras di pipinya. Setelah tahu jawaban itu,Suci pun langsung masuk ke mobilnya dan berdiam diri sejenak.

“Brengsek, kamu Arfi ! Gak nyangka gue bakal di selingkuhin ama dia !” teriak Suci dalam hatinya

Setelah itu, dia pergi makan serta pulang ke hotel sambil menunggu waktu pulangnya Arfi tiba. Usai membeli makan fastfood yang terletak di samping jalan, Suci pun lagsung beristirahat di hotel. Dia datang dengan grasak-grusuk yang membuat kedua temannya kebingungan. Suci masuk dan menutup pintu dengan keras, lalu melempar tas jinjingnya ke kasur, bergumam yang tak jelas dan langsung rebahan di kasur.

 

“Ada apa, Ci ?”  tanya salah satu temannya yang bernama Gadis.

“Arfi selingkuh, Dis !” jawab Suci.

“Lo yakin ?!” tanya salah satu temannya lagi yang bernama Momo.

“Iya !” balas Suci.

 

“Ayo kita labarak aja barengan !” pungkas Gadis

Lihat selengkapnya