Ketika hari pernikahan mereka, Arfi mendatangi gedung itu. Dia tidak masuk melainkan hanya melihat gedung itu dari seberang jalan raya. Dia begitu bahagia saat melihat tulisan Irwan dan Lenka di depan pintu masuk. Arfi merasa lega karena perempuan yang selama ini dijaganya itu telah dia lepas kepada orang yang tepat. Arfi berdoa agar kehidupan mereka diberkahi dan selalu harmonis. Dia di seberang jalan bersama dengan Suci. Mereka sedang duduk berdua di motor miiknya Arfi. Suci pun tersenyum sebab kekasihnya itu telah lepas dari bebannya selama ini dan juga bahagia karena sekarang Arfi seutuhnya menjadi miiknya. Lalu Arfi dan Suci pun pergi dari tempat itu untuk segera menuju kolam renang. Disana mereka berenang bersama cukup banyak orang. Terdapat beberapa anak-anak remaja sedang mendengarkan perkataan dari guru olahraganya, ada juga seorang ibu yang sedang memperkenalkan anak bayinya dengan air, dan seorang pria yang berenang dengan sikap yang bagus. Arfi hanya duduk di samping kolam renang sambil memakan nasi goreng. Sementara Suci, dia sedang berenang bersama orang-orang lain di kolam tersebut.
Suci berkata, “Sini masuk, sayang”.
Arfi menjawab, “Iya, sebentar. Nasi gorengnya belum habis”.
“Hhmm..cepetan”, kata Suci
“Iya, Yang. Sabar” jawab Arfi.
Arfi pun tergesa-gesa menghabiskan sisa nasi gorengnya, lalu meminum air putih yang berada di meja. Dia pun segera berdiri dan bersiap masuk ke dalam kolam. Dan BYUURR… Arfi masuk ke dalam kolam, lalu menghampiri Suci. Mereka terlihat berbincang sedikit dan kemudian berenang bersama sampai ke tepian.
Arfi berkata, “Mau balapan ?”